London (ANTARA News) - Para ikon punk rock Inggris, Sex Pistols, akan menambah dua pertunjukan lagi dalam konser kemunculan kembali band itu pada jadwalnya, setelah tiket show tunggal yang mereka rencanakan habis diborong hanya dalam tempo 120 menit saja. Band itu mengemukakan pada pekan ini mereka akan bergabung kembali bagi konser sekali saja di Brixton Academy di London selatan yang berkapasitas 4.900 tempat duduk pada 8 Nopember untuk merayakan ulang tahun ke-30 album hit mereka "Never Mind the Bollocks." Seluruh anggota band yang masih hidup, yakni John Lydon, gitaris Steve Jones, drummer Paul Cook dan pemetik bas Glen Matlock, akan tampil dalam pergelaran di London itu, kata mereka. Akan tetapi, akibat permintaan yang melimpah, Sex Pistols akan menggelar lagi konsernya pada 9 dan 10 Nopember, setelah karcis seharga 37,50 pound dengan cepat diborong para penggemar. Perusahaan PR band tersebut juga mengecam para tukang catut yang dilaporkan menawarkan tiket pertunjukan dengan harga "sangat tinggi", yang menurut beberapa orang hingga mencapai 85 pound atau Rp1,6 juta. Untuk menyambut reuni Sex Pistols, laman web NME.com, seperti dikutip Reuters, menyatakan pihaknya telah memulai kampanye untuk mendorong lagu mereka "God Save The Queen" ke puncak tangga lagu-lagu bila lagu itu dirilis ulang pada bulan depan. Pelopor revolusi musik Sex Pistols merupakan salah satu band rock Inggris paling terkenal yang muncul dari revolusi punk yang berlangsung singkat pada pertengahan dasawarsa 1970-an. "Never Mind the Bollocks - Here`s the Sex Pistols," disebut-sebut sebagai album yang telah mencetuskan revolusi musik populer. Berbagai band pasca-punk, seperti Joy Division, the Smiths, Nirvana dan kemudian Brit Pop`s Blur, Oasis semuanya mengaku mereka mendapat pengaruh besar dari Sex Pistols selama bertahun-tahun. Sex Pistols pecah pada 1978 setelah tur keliling AS yang membawa bencana dan sebelum kematian pemain bas Sid Vicious akibat overdosis narkoba di New York. (*)

Copyright © ANTARA 2007