Banjarbaru, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Visi Nawa Cita yang terus digaungkan Presiden Joko Widodo terus berlanjut di tahun 2019, dimana kali ini giliran sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima bantuan berupa lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE), penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS), dan sumur bor.

Dalam acara penyerahan simbolis yang digelar di Kota Banjarbaru, Kalsel, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Hariyanto berharap agar bantuan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat setempat.

"LTSHE dan PJU-TS ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," kata Hariyanto dalam acara tersebut, Jumat.

Pemasangan LTSHE di Kalsel tersebar di tiga kabupaten, dengan alokasi pemasangan sebanyak 1.029 unit, yakni di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Kecamatan Labuan Mas Utara dan Hantakan), Kabupaten Tanah Bumbu (Kecamatan Kusan Hulu), dan Kabupaten Kotabaru (Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Sungai Durian, Pulau Sembilan, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Laut Selatan, dan Pamukan Barat).

Saat ini, status unit LTSHE tersebut sudah 100 persen terpasang semua di rumah-rumah warga. Sementara itu untuk PJU-TS, Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE akan membangun 60 unit di Kabupaten Tapin. Status pekerjaan hingga saat ini masih dalam proses pemasangan, dan ditargetkan akan selesai pada 15 Januari 2019. PJU-TS yang telah dibangun nantinya akan dikelola dan dipelihara oleh Pemerintah Kabupaten Tapin.

"Dan kami berpesan, semoga kita bisa menjadi bangsa yang memelihara barang kita. Jadi tidak hanya bisa mengadakan lalu menggunakan, tapi juga bisa memelihara. Dan bisa berguna bagi kemaslahatan kita semua," ujar Hariyanto.

Tak hanya LTSHE dan PJU-TS, pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian ESDM juga memberikan bantuan sumur bor dalam di Kota Banjarbaru, Kalsel, yang titik pemasangannya berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatun Nasyiin, Kelurahan Sungai Besar. Kapasitas layanan sumur bor ini mencapai 2.600 jiwa, dengan debit rata-rata 1,7 liter per detik, dan reservoir (bak penampung) berkapasitas 5 ribu liter.

"Semoga ada juga bantuan pipa, agar warga sekitar bisa lebih mudah menjangkau air bersih ini. Insya Allah masyarakat sekitar juga ikut merasakan manfaatnya. Dulu kami 2011 disini ada 5 sumur biasa yang digali, Alhamdulillah semua tidak ada airnya," ucap Pimpinan Ponpes Raudhatun Nasyiin, Ustadz Hendry Atmaja.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019