Jarang daerah lain yang memiliki varian kopi lengkap seperti Jambi, bila mereka hanya memiliki varian arabica dan robusta, maka Jambi memiliki varian khas liberika, dan itu keunggulan yang perlu kita manfaatkan
Jambi,  (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menyatakan kesiapannya unjtuk menjadi tuan rumah penyelenggara "Hari Kopi se-Dunia" tingkat nasional pada 2019, salah satunya adalah karena memiliki varian kopi liberika.

"Provinsi Jambi pada 2019 akan berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggara Hari Kopi se-Dunia, kita akan memanfaatkan untuk memaksimalkan Jambi sebagai produsen kopi unggulan," kata Kepala Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, Ariayansyah di sela-sela diskusi  kopi di salah satu kedai kopi di Jambi, Minggu.

Dalam laman http://jambi.litbang.pertanian.go.id disebutkan bahwa kopi liberika tungkal komposit atau disingkat menjadi "Kopi Litbtukom" merupakan kopi spesifik lokasi Jambi yang mampu tumbuh di dataran rendah, yaitu di lahan gambut.  

Kopi yang dahulunya dikenal dengan nama "Kopi Ekselsa" ini merupakan khas daerah Tanjung Jabung Barat dan telah ditetapkan sebagai varietas bina melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 4968/SR.120/12/2013 tanggal 6 Desember 2013.

Menurut Ariayansyah, kepercayaan menjadi penyelenggara Hari Kopi se-Dunia tingkat nasional itu berdasarkan potensi Jambi, serta sejumlah prestasi di bidang kopi daerah itu di tingkat nasional.

Hari Kopi adalah perayaan tahunan yang dirayakan pada tanggal yang berbeda-beda di setiap negara, untuk merayakan kenikmatan minuman kopi sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap petani kopi.

Hari Kopi pertama kali diperingati pada 1 Oktober 2015 oleh Organisasi Kopi Internasional di Milan, Italia.

Ia mengemukakan, tawaran menjadi tuan rumah itu langka dan tidak semua daerah mendapatkan kesempatan itu.

Menurut Ariayansyah, peluang itu akan dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan kualitas dan potensi kopi Jambi di tingkat nasional, bahkan internasional.

"Kesempatan itu langka, tidak semua daerah mendapat kesempatan itu. Ini jelas peluang yang harus ditangkap, dan kita akan bersama-sama memanfaatkan peluang emas itu," katanya.

Menurut dia, kualitas kopi dari sejumlah daerah di Jambi telah diakui dalam berbagai event promosi, pameran atau expo tingkat nasional.

"Jarang daerah lain yang memiliki varian kopi lengkap seperti Jambi, bila mereka hanya memiliki varian arabica dan robusta, maka Jambi memiliki varian khas liberika, dan itu keunggulan yang perlu kita manfaatkan," katanya.

Lebih lanjut ia mengemukakan, produksi kopi merupakan salah satu prioritas yang ditingkatkan.

Disperindag Kota Jambi pada 2018 telah membawa produk kopi Jambi ke sejumlah pameran dan expo, bahkan hingga ke luar negeri.

Salah satu yang ditingkatkan adalah jejaring, mencari peluang nilai tambah dan meningkatkan daya saing.

"Prestasi tentang kopi Jambi harus menjadi pemacu untuk meningkatkan daya saing, jangan sebaliknya menjadi terlena," kata Ariayansyah.

Baca juga: Kemendag ajak warga dunia minum kopi Indonesia

Baca juga: Baru dua hari pameran, kopi Indonesia cetak transaksi 18 juta dolar

Baca juga: Menikmati kopi gratis di Jembatan Sigandul di Hari Kopi Dunia

 

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018