Jakarta (ANTARA News) - Fasilitas pendukung pariwisata termasuk sarana atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dipastikan terdampak tsunami Selat Sunda.

Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Guntur Sakti di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya melakukan monitoring dan pendataan terkait dampak tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung pada Sabtu malam (22/12) terhadap pariwisata di Banten dan Lampung. 

"Dari data yang dihimpun Tim TCC dari KEK Tanjung Lesung, Banten, diketahui tiga hal utama terkait pariwisata, yakni 3A yang terdiri dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Tanjung Lesung terkena dampak tsunami," katanya.

Ia mengatakan tsunami yang masuk ke daerah Tanjung Lesung mengakibatkan kerusakan sebagian konstruksi di KEK Tanjung Lesung. Selain atraksi wisata alam, yang mengalami dampak kerusakan adalah atraksi wisata buatan, khususnya terkait MICE.

“Saat terjadi tsunami, ada agenda kunjungan Family Gathering dari PLN Jakarta, sejumlah 300 peserta menginap di KEK Tanjung Lesung. Peserta ada sebagian yg masih berada di pantai sehingga terkena gelombang tinggi. Saat ini tahap identifikasi korban terus dilaksanakan dengan pihak Basarnas untuk mengetahui jumlah korban karena air pasang dan tsunami,” kata Guntur Sakti.

Sementara untuk amenitas, Tanjung Lesung Beach Hotel mengalami kerusakan karena air laut masuk ke dalam hotel. 

Untuk telekomunikasi dan internet terpantau belum stabil jaringannya di dalam KEK Tanjung Lesung. 

Sedangkan PLN di area KEK masih belum dapat dioperasikan karena korsleting. 

“Sementara ini amenitas di Kampung Wisata Cikadu relatif aman digunakan sebagai Posko Evakuasi sementara, yang juga akan menjadi posko Tim TCC Kemenpar,” kata Guntur Sakti.

Pada aksesibilitas, walaupun akibat curah hujan tinggi dan gelombang laut yang masuk ke jalan namun Jalan Nasional dari Anyer Carita sampai ke Jalan Nasional Citeureup Tanjung Lesung relatif masih dapat digunakan melalui Kabupaten Pandeglang. 

Sedangkan kondisi jalan via Anyer kurang dapat direkomendasikan karena masih dalam tahap pembersihan jalan.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief yahya mengatakan Kemenpar mengaktifkan Tourism Crisis Center (TCC) guna memantau akses, amenitas dan atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan di Banten dan Lampung. 

Tim TCC akan terus memantau dan melaporkan kondisi terkini khususnya terkait pariwisata terdampak tsunami di Banten dan Lampung. 
Pada Minggu (23/12), tim dari Destinasi Regional II Kemenpar berangkat ke Banten melalui jalur Pandeglang. 

Sedangkan Senin pagi (24/12) Tim TCC Kemenpar akan menuju Kampung Cikadu, yang menjadi lokasi posko TCC Kemenpar.

“Nantinya, hanya ada satu pintu untuk mengeluarkan pernyataan dampak bencana di sektor pariwisata. Dan ini adalah pelayanan utama yang dilakukan TCC Kemenpar di fase tanggap darurat. Selain tentunya ikut serta memberikan pelayanan kepada wisatawan yang terdampak,” kata Guntur Sakti.

Baca juga: Astra Tol Tangerang-Merak siagakan bantuan bagi korban tsunami
Baca juga: Wapres: evakuasi korban tsunami Selat Sunda lewat jalur darat
Baca juga: BNPB: tak ada warga asing jadi korban tsunami Selat Sunda

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018