Purwokerto (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungannya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berkesempatan membagikan ilmu dan strategi dalam berusaha kepada puluhan pengusaha muslim setempat agar meraih kesuksesan pada era milenial.

"Kami memberikan satu pemahaman tentang strategi usaha di era milenial ini. Harapannya agar visi-misi dari Prabowo-Sandi di era milenial ini bisa sampai ke teman-teman di pedesaan," kata Sandiaga usai melakukan pertemuan dengan puluhan pengusaha muslim di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.

Ia mengatakan jika ingin menjadi pengusaha yang sukses harus mau berinovasi karena untuk meraih kesuksesan pada era milenial, strategi yang perlu dilakukan adalah mau berinovasi.

Menurut dia, menjadi pengusaha juga harus berani mengambil risiko sendiri karena kesempatan tidak datang dua kali sehingga kesempatan yang datang sekali harus diambil

"Ketiga, harus proaktif bersilaturahmi, power of silaturahmi yang sebetulnya sudah terkomunikasikan dalam konsep revolusi industri 4.0 itu adalah The Power of Silaturahmi," kata Calon Wakil Presiden nomor urut 02 itu.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan dalam pertemuan tersebut juga terdapat sejumlah perwakilan masyarakat desa se-Banyumas Raya sehingga visi-misi pasangan Prabowo-Sandi yang fokus pada ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan desa diharapkan bisa disampaikan juga kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat desa.

Dia menyarankan masyarakat agar jangan sampai terpecah belah karena dalam pemilihan presiden, pilihan boleh berbeda tetapi pihaknya memastikan bahwa fokus ekonomi akan diubah dan akan diperbaiki pada tahun 2019 sehingga hal itu harus menjadi satu topik utama.

"Kedua adalah kita sampaikan bahwa kita akan buka lapangan kerja seluas-luasnya. Ketiga, harga-harga bahan pokok ini yang harus dijaga dan disampaikan kepada masyarakat desa," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Dia mengharapkan petani mendapatkan informasi bahwa Prabowo-Sandi akan mempermudah dalam memperoleh pupuk, obat-obatan, dan vitamin serta memastikan sistem atau tata niaga agar harga-harga tidak anjlok saat panen.

"Kebijakan kita bukan kebijakan impor, tapi kebijakan kita adalah memberdayakan para petani di pedesaan," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018