Lombok Timur (ANTARA News) - Tokoh Nasional, Surya Paloh mengajak seluruh santri dan santriwati Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan untuk menjaga ideologi bangsa, yakni Pancasila. 

"Pancasila merupakan ideologi dan falsafah hidup kita. Kenapa harus kita pertahanakan? Karena di sana ada lima sila," kata Surya Paloh saat memberikan Kuliah Umum Kebangsaan, di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan, Pancor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu. 

Surya mengingatkan pentingnya nilai Pancasila sebagai perekat bangsa. 

"Pancasila ditemukan seutuhnya dari hasil karya para pemikir bangsa, tokoh bangsa Indonesia. Ini alat perekat dan pemersatu kita. Kalau sebuah bangsa tidak memiliki ideologi, maka tidak akan lama keberlangsungannya," kata Ketua Umum Partai NasDem ini di hadapan sekitar 10 ribu santri dan warga sekitar Ponpes. 

Surya mengatakan Pancasila merupakan maha karya asli yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sebagai ideologi, Pancasila juga tidak menjiplak paham dari negara manapun. 

Di dalam Pancasila, lanjut dia, terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, serta keadilan. Terlepas dari segala perdebatan, Pancasila merupakan warisan para pendahulu sebagai suatu komitmen yang mengikat semua anak bangsa. 

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh juga mengingatkan agar para santri bisa merawat kebhinekaan yang telah berjalan dengan baik. 

"Di Indonesia tidak hanya satu suku, tapi banyak suku dan banyak agama. Perbedaan yang dijadikan perekat bangsa. Bhinneka Tunggal Ika memberikan penegasan bahwa berbeda tapi tetap satu adalah Indonesia," ujarnya. 

Pengurus Besar Nahdlatul Wathan sekaligus Mantan Gubernur NTB, Zainul Majdi atau yang akrab dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) mengaku mengenal Surya sebagai tokoh bangsa. 

Dia menyebut rekam jejak Surya dalam membela kepentingan negara sudah dilakukan sebelum Surya mendirikan partai politik.

"Oleh karena itu saya menyebut beliau sebagai tokoh bangsa dahulu sebelum menjadi ketua umum partai," kata TGB.

TGB juga menegaskan komitmen warga Nahdlatul Wathan (NW) dalam merawat dan membela NKRI. Dia mengatakan bagi warga NW, NKRI sudah final dan tak bisa ditawar lagi.

"Bagi kami NKRI sudah selesai, dalam artian itulah kesepakatan kami untuk menjunjung tinggi dan membela kesepakatan-kesepakatan yang baik dan paling utama sebagai anak bangsa, bersama-sama hidup dalam satu tempat nusantara ini dalam bentuk NKRI," ujar TGB.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018