Bandung  (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) seharusnya juga membuka kelas bagi orang tua (kelas parenting) karena justru orang tua yang membutuhkan pengetahuan untuk mendidik anak-anaknya.

"Umumnya anak-anak paud masih ditunggu orang tua atau anggota keluarga saat di sekolah. Banyak orang tua yang kemudian hanya ngobrol satu sama lain atau bermedia sosial. Waktu menunggu itu harus dimanfaatkan oleh pengelola paud untuk membuka kelas parenting sehingga memberi manfaat," ujar Muhadjir saat membuka dialog Kebijakan PAUD dan Pendidikan Keluarga Tahun 2018 di Bandung, Jumat.

Menurut Muhadjir, sejatinya justru orang tua dan keluarga yang harus banyak diberi bekal pengetahuan tentang mendidik anak usia dini sehingga antara yang diberikan di sekolah ada kesinambungan saat anak kembali ke lingkungan keluarga.

Secara informal, ujarnya, keluarga adalah tempat pertama untuk menanamkan nilai-nilai, sedangkan sekolah baik pendidikan pra-sekolah maupun formal menjalankan fungsi menanamkan pengetahuan (kognitif).

"Saat ini kecenderungan yang terjadi kebanyakan orang tua di perkotaan beranggapan ketika sudah menitipkan anaknya ke sekolah yang bagus dan mahal maka fungsi pendidikan sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah. Ini salah kaprah," ujarnya.

Ia mengatakan terlalu berat bila penanaman nilai-nilai masih dibebankan ke pihak sekolah.

Mendikbud mengingatkan periode anak usia dini adalah masa emas (golden age) dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian, kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan, dan kemampuan bersosialisasi.

"Pada usia tersebut anak mengalami perkembangan fisik, mental maupun spiritual pesat yang merupakan modal utama perkembangan anak di fase-fase perkembangan berikutnya," katanya.

Sementara itu, salah satu pemenang sosok Paud berprestasi 2018 dari PAUD Inklusi "Cerdas" Banyuwangi, Patmawati mengatakan kelas parenting sudah lama diselenggarakan di lembaganya.

"Apalagi paud yang kami kelola juga menerima anak berkebutuhan khusus sehingga perlu ada pengertian dari para orang tua murid yang anak-anaknya normal untuk memahami seputar anak dengan kebutuhan khusus," katanya.

Padmawati mengatakan secara berkala menyelenggarakan kelas parenting. "Sebagai ajang silaturahmi sekaligus berbagi ilmu dengan menghadirkan nara sumber dari kalangan orang tua sendiri yang berbagi pengalaman atau pemateri berkompeten seperti psikolog, dan tenaga kesehatan," katanya.

Kegiatan yang menghadirkan 500 orang para pemangku kepentingan PAUD dan pendidik keluarga dari seluruh Indonesia diisi dengan kegiatan workshop dan kunjungan.

Baca juga: Mendikbud akui perhatian terhadap PAUD masih kurang
Baca juga: Kemdikbud gencarkan pendidikan sains bagi anak usia dini

 

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018