Palu (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mencanangkan Gerakan "Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat" dalam apel gerakan kembali ke sekolah di Lapangan Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu.

Di depan seribuan peserta dan tenaga didik dari sejumlah sekolah terdampak bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Muhadjir mengatakan tujuan Gerakan Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat untuk mengembalikan anak-anak ke sekolah.

"Ketika diberi cobaan berupa bencana, itu kehendak dari Allah. Yakinlah kalau ini kehendak dari Allah agar daerah dan warganya akan menjadi makin kuat. Jangan lagi memikirkan masa lalu termasuk yang sudah meninggalkan kita. Kita doakan agar amal ibadah mereka diterima di sisi Allah dan diberi balasan yang setimpal atas perbuatannya ketika hidup di dunia," kata Muhadjir menyemangati.

Dalam kesempatan itu Muhadjir mengajak dan mengimbau peserta dan tenaga pendidik untuk aktif mengajak peserta dan tenaga pendidik yang hingga kini belum aktif agar kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Saat bencana melanda Sulteng, Presiden langsung memerintahkan kepada saya untuk secepatnya memulihkan aktifitas belajar mengajar dan membangun sekolah darurat di daerah-daerah terdampak bencana. Sebab jika peserta didik dibiarkan berlama-lama tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar bisa berakibat buruk," ujar Muhadjir.

Ia mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang dinilai cepat dan tanggap memulihkan proses belajar mengajar di Palu, Sigi dan Donggala.

"Saya diberitahu kalau kondisi pendidikan di tiga daerah terdampak bencana di Sulteng pulih dengan sangat cepat. Ini juga tidak bisa terwujud tanpa bantuan relawan dalam dan luar negeri dari berbagai NGO (Non Government Organization) khususnya Unicef yang sudah membantu memulihkan proses belajar mengajar di Sulteng pasca bencana," ucap Muhadjir.

Sementara itu, Koordinator Pendidikan Pos Komando Transisi Darurat ke Pemulihan yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng Irwan Lahace menyebut tingkat kehadiran peserta didik tiap hari mengalami peningkatan.

Ia berharap awal Desember 2018, kehadiran dan proses belajar mengajar peserta didik di tiga daerah terdampak bencana sudah kembali pulih meski tidak sedikit peserta dan tenaga pendidik yang mengikuti proses belajar mengajar di sekolah darurat.

"Kita akan terus memonitor perkembangan kehadiran peserta dan tenaga pendidik. Adapun sekolah yang terdampak bencana sebanyak 507 sekolah dengan rincian 12 rusak berat, 2.054 ruang kelas rusak ringan. Peserta didik terdampak bencana sebanyak 184.876 orang," ujar Irwan.*


Baca juga: Kemendikbud bantu Rp234 miliar pulihkan pendidikan Sulteng

Baca juga: Warga Jonoge pulang ke rumah yang porak poranda


 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018