Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di sela KTT ASEAN di Singapura, Kamis sore, antara lain menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama guna mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak gempa di Indonesia serta meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap bencana menurut pernyataan tertulis Kedutaan Besar Jepang.

Jepang telah bekerja dengan Indonesia untuk mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi daerah-daerah yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Tengah; dan dalam masa tanggap darurat menyediakan dua pesawat Hercules C-130H dan 63 personnel Pasukan Bela Diri (SDF) sebagai Tim Bantuan Bencana Jepang untuk mengangkut pasokan dan membantu evakuasi korban bencana. 

Bekerja sama dengan Angkatan Udara RI, Jepang melakukan 21 penerbangan dan mengangkut sekitar 200 ton bantuan dan 400 orang.

Selain menyediakan bantuan darurat seperti tenda, generator, dan pemurni air, lebih dari 110 perusahaan Jepang telah memberikan bantuan senilai lebih dari Rp 26,5 miliar termasuk sumbangan keuangan, suplai dan bahan bakar.

Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan tentang Penanggulangan Bencana (AHA Centre), yang didukung oleh Jepang, melakukan penilaian kebutuhan darurat di lokasi bencana dan mengkoordinasikan pengiriman bantuan internasional selain memberikan bantuan darurat.

Sejumlah ahli yang tergabung dalam misi bersama Jepang-Indonesia sudah mengunjungi wilayah Sulawesi Tengah. Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia untuk melakukan survei lanjutan guna menilai risiko likuifaksi di Sulawesi Tengah, yang menjadi basis penting untuk rencana tata ruang masa depan.

Selanjutnya Jepang akan terus bekerja dengan Indonesia untuk mencegah kerusakan luas akibat gempa bumi dan tsunami di seluruh Indonesia.

Melalui Proyek Peningkatan Peralatan untuk Manajemen Resiko Bencana senilai Rp202,5 miliar, Jepang akan membantu pemasangan seismograf broadband, seismograf gerakan kuat, dan peralatan terkait lainnya di 93 titik rawan gempa bumi dan tsunami di Indonesia.

Jepang juga akan mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat kapasitasnya dalam pengumpulan dan analisis informasi risiko bencana, kemudian memanfaatkannya untuk merumuskan rencana pengurangan risiko bencana.

Selain dengan BNPB, pakar dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) akan bekerja dengan lembaga terkait yang bertanggungjawab mengurangi risiko bencana dan rekonstruksi seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR). 

Baca juga: ASEAN diminta tingkatkan kerja sama penanggulangan bencana

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018