Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono secara resmi menutup kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2018 di wilayah perbatasan RI-Malaysia, di Muara Wis, Kabupaten Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa. 
 
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa menjelaskan, acara penutupan berlangsung di tengah lapangan terbuka melalui gelaran upacara yang melibatkan juga warga masyarakat setempat.

Sebelum melangsungkan upacara, Jenderal TNI Mulyono bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto begitu mendarat di Muara Wis menggunakan helikopter, langsung diajak ke Lamin (Rumah Adat Kalimantan Timur) untuk dilakukan prosesi tepung tawar.

Kedatangan KSAD diiringi musik adat Dayak Muara Wis juga disambut anak-anak sekolah dasar sambil mengibarkan bendera merah putih berukuran mini.
 
Jenderal TNI Mulyono, mengatakan, selama hampir satu bulan sejak kegiatan TMMD ke-103 dibuka (15 Oktober 2018) yang lalu, para prajurit TNI, anggota Kepolisian, aparat pemuda serta komponen masyarakat telah bekerja keras membantu pemerintah dalam pembangunan fisik dan non fisik  di 50 desa sasaran di 50 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Di setiap kegiatan TMMD, kita saksikan semangat kebersamaan serta gotong-royong yang terpancar di setiap wajah peserta, sekaligus cucuran keringat masyarakat dan aparat yang bersama-sama bekerja di lapangan. Ini menjadi refleksi kekuatan yang sangat besar dari segenap komponen Bangsa, untuk mewujdukan visi, misi dan tujuan bersama yaitu turut mengatasi berbagai persoalan pembangunan serta problematika kesejahteraan masyarakat," ujarnya. 
 
Baca juga: TMMD Aceh Barat buka jalan 6,5 km

Menurut mantan Pangkostrad ini, semangat kebersamaan seperti inilah merupakan hakikat dari kemanunggalan TNI dengan rakyat, yang merupakan roh perjuangan bangsa Indonesia dan selaras dengan visi pemerintah pusat melalui kebijakan "Membangun Indonesia dari Pinggiran", khususnya dalam hal pembangunan di daerah-daerah yang sulit tersentuh guna mendukung pemerataan pembangunan dan kesejahteraan nasional.
 
"Selain itu, terdapat nilai-nilai yang ingin digelorakan yaitu semangat gotong-royong serta memantapkan apa yang saya sebut sebagai imunitas bangsa, yang saat ini sudah dirasakan mulai luntur," tuturnya.

Ia menambahkan, konsep imunitas bangsa pada dasarnya merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan TNI AD dalam memandang persoalan sosial, yang berakar dari perubahan sikap hidup dan pudarnya nilai-nilai luhur budaya Bangsa, seperti semangat untuk bersatu, menghormati perbedaan, pantang menyerah dan rela berkorban.

"Konsep ini merupakan salah satu jawaban atas kondisi bangsa yang semakin rentan akan pengaruh buruk modernisasi dan globalisasi, sehingga lebih mementingkan pembangunan fisik dan melupakan bahwa pembangunan nilai-nilai luhur bangsa yang juga sama pentingnya, bahkan merupakan kunci kemajuan budaya suatu bangsa di tengah kompetisi global dewasa ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mulyono menyampaikan, program TMMD telah berjalan secara rutin, pelaksanaan TMMD ke-103 ini diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan fisik dan non-fisik. Dari segi pembangunan fisik, Satgas TMMD beserta seluruh komponen masyarakat secara nasional telah melaksanakan pembangunan infrastruktur pedesaan, berupa pembukaan 52 km lebih jalan baru, serta peningkatan badan jalan dengan panjang total 326 km. 
 
Baca juga: Baksos TNI layani 806 warga pedalaman

Selain itu juga dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi puluhan jembatan, rumah ibadah dan sekolah, serta perbaikan rumah-rumah tidak layak huni dan berbagai prasarana sanitasi untuk masyarakat. 
 
Guna mencapai pembangunan yang berkelanjutan, TNI bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada aparat-aparat desa, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola Dana Desa. 
 
Sementara pembangunan non-fisik, diwujudkan melalui penyuluhan kesehatan, metode bertani dan beternak modern, serta sosialisasi hukum, bahaya narkoba, maupun kesadaran bela negara.
 
"TMMD juga sesungguhnya membawa misi khusus, yaitu untuk ingin menyatukan kembali perbedaan dalam masyarakat guna mencegah potensi perpecahan dan berkembangnya intoleransi, serta menumbuhkan kedekatan antara rakyat dengan prajurit TNI," tegas alumni Akmil 1983 ini. 
 
Ia pun berpesan agar momen kegiatan TMMD ini sebagai pelajaran dan pengalaman tentang bagaimana menjadikan diri sebagai bagian dari solusi jangka panjang dan pendorong motivasi bagi rakyat dengan menjaga dan merawat hasil TMMD ini bersama dengan TNI AD.
   
Dalam upacara tersebut hadir juga Gubernur Kaltim Isran Noor, Pangdam VI/Mulawarman Mayen TNI. Subiyanto, para Asisten Kasad, Kadispenad dan Plt. Bupati Kutai Kertanegara Edi Damansyah dan disaksikan oleh  ribuan masyarakat dan pelajar.

Baca juga: Kasad: 50 satgas dilibatkan dalam TMMD 2018


 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018