Nusa Dua (ANTARA News) - Negara-negara anggota Global Health Security Agenda (GHSA) diharapkan fokus untuk meningkatkan kapasitasnya dalam upaya pencegahan ancaman kesehatan global.

"Strategi kerja sama dalam GHSA difokuskan pada upaya penguatan kapasitas nasional setiap negara, khususnya dalam melakukan pencegahan, deteksi dan penanggulangan penyebaran penyakit," kata Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek dalam pidatonya di pertemuan tingkat Menteri The 5th GHSA di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Menkes menyebutkan GHSA memainkan banyak peranan untuk memastikan ketahanan kesehatan dunia terutama mencegah penyakit menular.

Ada beberapa tantangan di tingkat nasional dalam upaya penanganan infeksi dan penyakit menular. Masing-masing negara anggota punya kapasitas berbeda. 

Tantangan lainnya adalah masalah koordinasi yang belum cukup baik antara berbagai negara, pemangku kepentingan termasuk di tingkat lokal.

Dalam pertemuan tersebut diharapkan akan menghasilkan kerangka kerja GHSA 2024 yang akan memastikan semua  anggota yang terdiri dari 65 negara memiliki kapasitas yang sama dalam merespon ancaman kesehatan.

Secara teknis, terdapat 11 paket aksi yang menjadi prioritas yaitu,  penanggulangan anti microbial resistance (AMR), oengendalian penyakit Zoonotik, biosafety dan biosecurity.

Imunisasi, penguatan sistem laboratorium nasional, surveilans, pelaporan, penguatan SDM, penguatan pusat penanganan kegawatdaruratan, kerangka hukum dan respons cepat multisektoral, serta mobilisasi bantuan dan tenaga medis.

Baca juga: RI tekankan pentingnya isu kesehatan dalam pembangunan global
Baca juga: Penting upaya global kesehatan perempuan dan anak


 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018