Tanjungbalai, Sumut, (ANTARA News) - Dua jenazah terduga teroris di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, dimakamkan di tempat terpisah, Minggu (21/10) malam, setelah sebelumnya diotopsi di Medan.

Sebelum dimakamkan, jenazah MRA alias RI (22 tahun) warga Jalan Pukat Kelurahan, Pematang Pasir, Kecamatan Tekuk Nibung, Kota Tanjungbalai itu diserahkan pihak kepolisian kepada keluarga usai menjalani otopsi dan identifikasi di rumah sakit Polri Bhayangkara Medan.

Setelah dishalatkan, RI atau biasa disapa si Tawar oleh warga sekitar langsung dikebumikan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Zenaha, dekat rumah tempat tinggalnya di kelurahan setempat.

Warga sekitar perkuburan tidak menolak pemakaman jasad si Tawar di pekuburan Jalan Zenaha itu karena TPU itu milik bersama, jadi tidak ada pengecualian.

"Kami warga tidak keberatan almarhum terduga teroris tersebut dikebumikan di pekuburan ini karena milik bersama dan tidak ada yang dibedakan," kata Kandar warga setempat.

Menurut dia, selama ini si Tawar dikenal cukup bagus bermasyarakat, semasa hidupnya pria lajang itu tinggal berdua bersama ibunya di rumah dan merupakan anak laki-laki paling bungsu dari tiga bersaudara.

Informasi lain dihimpun, ASN alias AN (26 tahun) rekan Tawar yang tewas dalam baku tembak saat akan ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, dimakamkan di Bondang Desa Air Joman Kabupaten Asahan.

Sebelumnya dua terduga teroris MRA alias RI kelahiran 1996 dan ASN alias AN kelahiran 1992 tewas setelah baku tembak dengan Tim Densus 88 Mabes Polri pada Kamis (18/10) di sebuah kamar mandi rumah kontrakan di Jalan Sipori-pori, Gang Jumpul, Lingkungan VI, Kelurahan Kapias Pulau Buaya Kecamatan Teluk Nibung.

Kapoda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto menyatakan, keduanya terlibat dalam rangkaian penangkapan terduga teroris pada Mei 2018 lalu di Kecamatan setempat.

Baca juga: Densus 88 tembak dua terduga teroris di Tanjungbalai

Pewarta: Juraidi/Yan Aswika
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018