Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin mendeklarasikan Majelis Ulama dan Umara Nusantara (Maulana) di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (18/10), dan bertekad mengampanyekan  pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu tanpa kebencian.

"Kami terpanggil untuk melahirkan Maulana ini karena kami melihat dalam keseharian betapa kehidupan kita ini senantiasa dihiasi dengan provokasi, ujaran kebencian, bahkan ada yang sudah sampai kepada fitnah," kata Ketua Umum Maulana KH Nurul Yakin Ishak dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin kondisi ini akan merusak tatanan masyarakat, merusak sendi-sendi persaudaraan antarmuslim, bahkan merusak sendi-sendi kerukunan antarumat beragama.

"Kondisi ini bagi kita sesungguhnya menjadi ancaman yang luar biasa," kata Nurul Yakin.

Karena itu, lanjut dia, Maulana yang beranggotakan orang-orang dari berbagai etnik dan profesi akan menempuh cara berbeda di dalam memperjuangkan kemenangan capres-cawapres yang didukung.

"Indonesia begitu banyak keragaman dan perbedaan. Inilah yang mendorong kami mendirikan Maulana, supaya bisa bersama-sama saudara kita dari etnik, agama, profesi yang berbeda-beda untuk bersama-sama membangun harmoni, kerukunan dan keutuhan bangsa," katanya.

Peluncuran Maulana juga dihadiri elemen pendukung Jokowi-Ma'ruf lainnya, di antaranya Bravo 5 yang diwakili ketua umumnya Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Rumah Kerja Kiai Ma'ruf Bhinneka Nusantara (JOKMA) yang diwakili mantan Ketua Komnas HAM Imdadun Rahmat, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

Baca juga: Relawan Jokowi harap tidak ada lagi hoaks

Baca juga: "JokowituKitoRang" relawan pinggiran Jokowi Indonesia Timur dideklarasikan

Baca juga: Relawan Jokowi-Ma'ruf tak pencitraan di Sulteng

Baca juga: Sukarelawan "KITA Jokowi" Sultra luncurkan "hostpot berjalan"

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018