Tasikmalaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan memprioritaskan program modifikasi cuaca atau hujan buatan di kawasan bendungan yang terjadi penyusutan air secara drastis untuk mengatasi masalah kekeringan akibat musim kemarau di Jabar.

"Didahulukan dulu hujan di daerah bendungan-bendungan, waduk-waduk yang airnya sekarang turun lebih dari 10 meter," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai menghadiri acara Dialog Nasional Indonesia Maju di Rest Area Urug, Kota Tasikmalaya, Sabtu.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan kekeringan akibat musim kemarau melanda daerah Jabar.

Salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah, kata dia, dengan melakukan modifikasi cuaca bekerja sama dengan institusi terkait agar aliran air kembali normal dan lancar.

"Mudah-mudahan dengan solusi itu air bisa kembali normal," katanya.

Ia menambahkan, persoalan kekeringan dan upaya kesiapan menjalankan program modifikasi cuaca tersebut sudah disampaikan langsung kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Menteri yang hadir dalam acara di Tasikmalaya itu, kata Ridwan Kamil, menanggapi serius dan akan menyampaikan kembali ke Presiden  Joko Widodo untuk melakukan tindakan dalam mengatasi kekeringan.

"Saya sudah lapor ke Ibu, Ibu akan menyampaikan ke Presiden untuk ambil tindakan, Minggu besok kita mulai melakukan teknologi rekayasa iklim," katanya.

Baca juga: Cirebon masih berpotensi kekeringan ekstrem
 Baca juga: 13 kecamatan di Sukabumi terdampak kekeringan


 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018