Mataram  (ANTARA News) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan membangun contoh rumah tahan gempa di Taman Selagalas agar mudah dilihat oleh masyarakat.

"Contoh rumah tahan gempa ini akan dibangun oleh  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Mahmuddin di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, Taman Selagalas dipilih sebagai lokasi pembangunan rumah tahan gempa karena berada dekat dari empat lingkungan yang terdampak masif gempa bumi dan menjadi sasaran program bantuan stimulan pembangunan rumah dari pemerintah.

Di samping itu, masyarakat umum termasuk warga luar kota yang hendak membangun rumah tahan gempa, juga bisa datang melihat spesifikasi rumah tahan gempa.

"Dengan demikian, siapapun bisa melihat contoh rumah tahan gempa dari dekat termasuk cara perakitan rangka rumah," katanya.

Menurutnya, contoh rumah tahan gempa yang akan dibangun di Taman Selagalas sebanyak dua unit yakni dengan tipe 36 lantai satu, dan tipe 36 lantai dua atau ukuran 18x18 meter.

Pembangunan contoh rumah tahan gempa dengan dua tipe tersebut dimaksudkan agar masyarakat memiliki alternatif pembangunan rumah tahan gempa terutama bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas tetapi jumlah keluarga banyak.

Dikatakannya, selain akan membangun contoh rumah tahan gempa, pihaknya juga akan memberikan informasi dan edukasi tentang rumah tahan gempa tersebut. Hal itu akan disampaikan oleh sekitar 10 petugas yang telah mendapatkan pelatihan dari Kementerian PUPR.

"Selama berada di Mataram, tim Kementerian PUPR akan memberikan edukasi dan informasi tentang rumah tahan gempa di pusat informasi rumah tahan gempa yang akan dibagun," katanya.

Kepala Pusat Balitbang Kebijakan dan Teknologi Kementerian PUPR Rizki Perangin-Agin sebelumnya mengatakan, pusat informasi rumah tahan gempa itu direncanakan dibangun pada lingkungan yang terdampak secara masif.

"Jadi kami meminta difasilitasi lahan dan pegawai pemerintah kota yang akan dilatih atau diedukasi tentang rumah tahan gempa agar dapat dilanjutkan ke masyarakat," katanya.

Menurutnya, rumah tahan gempa tidak hanya dalam bentuk rumah indah sederhana aman (RISA), melainkan ada beberapa teknologi yang akan diperkenalkan selama kegiatan edukasi.

"Termasuk pembuatan rumah tahan gempa dengan menggunakan kayu, tetapi kayunya harus standar nasional Indonesia (SNI), untuk menjamin kualitasnya," katanya.

Menurut dia, Balitbang Kementerian PUPR memiliki beberapa teknologi rumah tahan gempa, namun sifatnya masih uji coba sedangkan untuk teknologi RISA memang sudah teruji.  

 Baca juga: Rumah tahan gempa siap diterapkan di NTB
Baca juga: BNPB: Rp250 miliar untuk perbaikan rumah Lombok


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018