Tangerang (ANTARA News) - Empat pelawak terkenal menjenguk Margono alias Gogon (47) di tahanan Polisi Sektor (Polsek) Neglasari, Tangerang, Banten pada Kamis siang. Keempat pelawak rekan Gogon yang datang menjenguk, yakni Tarzan, Doyok, Tukul Arwana dan Timbul, Kedatangan semua personil yang tergabung dalam grup lawak Srimulat tersebut diterima oleh Wakapolsek Neglasari Iptu H Rusyad, SP di ruangannya. Artis pelawak Gogon pada hari Selasa (21/8) sekitar pukul 22.00 WIB ditangkap polisi dengan tuduhan sebagai pengguna narkoba, atas laporan dari wanita selingkuhannya yang bernama Tri Kusni Handayani (37). Saat tiba di Kantor Polsek Neglasari, Doyok yang datang menggunakan mobil hitam bernopol B-77-YK, langsung menghampiri wartawan yang sedang meliput karena merasa keberatan atas pemberitaan salah satu media cetak yang menyebutkan dirinya sering berkunjung ke rumah Gogon yang menjadi lokasi penangkapan pelawak yang terkenal dengan rambut jambulnya tersebut. Sementara itu, Tarsan, pelawak kelahiran 24 April 1946, mengatakan, sebaiknya wartawan harus mendengar langsung kronologisnya dari Gogon sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan kasus Gogon tersebut. Setelah menunggu beberapa menit, Gogon yang mengenakan baju garis variasi warna putih, hijau dan hijau muda itu, datang dengan dijaga ketat oleh dua petugas polisi untuk menemui keempat rekannya di ruang Wakapolsek. Menurut Tarsan, selama menjalani proses hukuman, Gogon tidak akan aktif dulu sebagai pelawak. Selain itu Tarsan yang datang menggunakan mobil Gerakan Anti Narkoba (Granat) tersebut, mengungkapkan, mewakili artis pelawak dan Gogon, dirinya meminta maaf kepada penggemar atas kejadian kasus penangkapan Gogon itu. Sedangkan Doyok mengatakan, sebagai teman seprofesinya, rekan-rekan Gogon hanya bisa memberikan semangat agar Gogon tetap tabah dan harus tetap bertanggung jawab atas kasus yang dihadapinya. "Hal tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi Gogon maupun semuanya, agar tidak terulang lagi," kata Doyok yang pernah tersangkut kasus serupa beberapa tahun lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007