Jakarta (ANTARA News) - Tim panahan Indonesia akan memanfaatkan pertandingan perdana Asian Games 2018 di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (21/8) untuk mengintip kekuatan lawan di babak eliminasi.

Pasalnya, menurut Manajer Tim Panahan Indonesia, Freddy Rosandi, untuk pertandingan hari pertama kategori recurve hanya untuk mencari peringkat di babak 32 besar atau masuk sistem eliminasi.

"Jadi kita akan saling mengenal lawan karena untuk pertandingan sebenarnya itu, biasanya baru digelar pada hari ketiga atau keempat," katanya di Jakarta, Senin.

Freddy menegaskan bahwa atlet panahan Indonesia sudah melakukan persiapan optimal, sisanya hanya berharap mereka dapat mengeluarkan kemampuan terbaik di hari pertandingan.

"Seluruh atlet sudah siap lahir dan batin untuk pertandingan besok. Mudah-mudahan bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan sekaligus doanya untuk atlet kita," ujarnya.

Baca juga: Delapan pemanah timnas bersemangat hadapi laga perdana

Berdasarkan catatan perjalanan prestasi di ajang Asian Games, beberapa negara memang terus mampu menjaga konsistensi dalam perolehan medali diantaranya dari Jepang, China, Chinese Taipei dan India.

Bahkan, dalam beberapa edisi pesta olahraga terbesar antarbangsa Asia tersebut, negara-negara tersebut secara silih berganti kerap menjadi perebut medali.

Di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, misalnya, medali emas nomor perorangan recurve putra direbut oleh Jin Hyek-oh asal Korsel, disusul Zhiwei Ypng (China) untuk perak dan Kuo Cheng-wei (Chinese Taipei) perunggu.

Sebelumnya, pemanah Korsel lainnya Kim Woo-jin menyabet emas nomor yang sama pada Asian Games 2010 Guangzhou, China, sedangkan perak diraih Tarundeep Rai (India) dan Sung Chia-chun (Chinese Taipei) perunggu.

Baca juga: 259 pemanah Asian Games siap bersaing di Lapangan Panahan GBK

Baca juga: Wasit panahan minta kelengkapan fasilitas

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018