Silahkan berkampanye, tapi jangan memanfaatkan momentum acara kenegaraan. Apalagi saat ini belum waktunya kampanye."
Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun menilai pidato Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada Sidang Tahunan MPR tahun 2018, sarat bermuatan materi kampanye.

"Saya menyatakan pidato Ketua MPR tidak etis diucapkan dalam sidang paripurna Tahunan MPR RI yang merupakan event kenegaraan, memperingati proklamasi kemerdekaan," kata Mukhammad Misbakhun, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Menurut Misbakhun, pidato yang disampaikan Zulkifli Hasan di hadapan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet, maupun tamu undangan lainnya, sarat dengan terminalogi kampanye yang digunakan untuk mengkritik Pemerintah.

Pemerintah, kata dia, telah memberikan penjelasan yang memadai tentang permasalahan yang bangsa Indonesia, baik persoalan nasional maupun persoalan yang terkait kondisi ekonomi internasional. "Harus ada kebesaran jiwa dari ketua MPR RI. Jangan manfaatkan lembaga negara dan acara kenegaraan untuk memasukkan materi kampanye," ujarnya.

Misbakhun juga mengimbau Zulkifli untuk berkampanye pada tempat yang tepat, bukan saat memberikan pidato kenegaraan, yang seharusnya ikut turut menunjukkan sikap kenegarawanan di hadapan masyarakat. "Silahkan berkampanye, tapi jangan memanfaatkan momentum acara kenegaraan. Apalagi saat ini belum waktunya kampanye," katanya.

Sebelumnya, Ketua MPR RI dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI tahun 2018, menyinggung persoalan kesenjangan sosial dan ekonomi yang dihadapi Indonesia, kedaulatan rakyat, serta ketidakstabilan harga.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018