Jakarta (ANTARA News)  - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa terorisme masih ada di Indonesia dan diperlukan upaya dan kerja sama seluruh masyarakat bersama aparat untuk mengatasi dan melawannya.
   
"Kita harus sadar semuanya bahwa yang namanya terorisme masih ada di negara kita. Oleh sebab itu saya minta seluruh masyarakat ikut kerja sama dengan aparat untuk menyelesaikan masalah ini," kata Presiden Jokowi seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta,  Minggu. 
   
Pernyataan tersebut diungkapkan Presiden Jokowi menanggapi penembakan tiga terduga teroris di Kaliurang, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (14/7).

Baca juga: Lokasi baku tembak Kaliurang masih dijaga ketat
   
Usai meresmikan Jalan Tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen di Gerbang Tol Ngemplak Kabupaten Boyolali, Minggu ini,  Kepala Negara pun mengungkapkan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah terorisme, baik pendekatan lunak maupun pendekatan keras.
   
"Pemerintah saya kira sudah melakukan pendekatan, pendekatan lunak pendekatan keras. Semuanya dilakukan tapi sekali lagi ini merupakan ancaman yang memang harus diselesaikan dengan baik oleh aparat hukum," ujarnya.

Baca juga: Mapolres Indramayu dilempar bom panci
   
Meski ada peristiwa penembakan terduga teroris di Kaliurang, Yogyakarta. Namun Presiden tetap akan berkunjung ke Kota Gudeg tersebut untuk menghadiri suatu acara yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya.
   
Menurut Bey Machmudin, rencana kunjungan Presiden ke Yogyakarta tak terganggu dengan kejadian tersebut.

Baca juga: Penyerang Mapolres Indramayu suami istri, kapolres belum bisa jelaskan rinci

Pewarta: Agus Salim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018