Jakarta (ANTARA News) - Pihak pengelola ruas tol Gempol-Pasuruan Seksi II menanami jalan sepanjang 34,15 kilometer itu dengan ribuan pohon trembesi. 

Upaya penghijauan jalur yang menghubungkan Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 kilometer itu dilakukan atas kerjasama Djarum Foundation melalui program Djarum Trees For Life (DTFL) dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

"Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian penting dari Tol Trans Jawa yang menjadi jalur transportasi utama dan padat kendaraan di Pulau Jawa. Maka sangat penting untuk membangun juga infrastruktur hijau di sekitarnya yang mampu bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi Indonesia di masa depan, menjadi peneduh dan menyerap polusi udara," ujar Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.   

Supanji menargetkan menanam tidak kurang dari 5.000 pohon trembesi di ruas tol Gempol-Pasuruan Seksi II. Saat ini, sudah ada 1150 pohon yang ditanam. 

"Penanaman Trembesi sudah dilakukan di Tol Gempol-Pasuruan Seksi I sepanjang 15 kilometer. Untuk Seksi II dan III saat ini masih dalam proses. Ini masih akan terus bertambah hingga total nanti ada 5.000 pohon tertanam," tutur dia. 

Pohon trembesi yang dikenal sebagai pohon peneduh diharapkan dapat memberi manfaat positif bagi para pengguna jalan.

"Kalau sudah tertanam seluruhnya 5.000 Trembesi di Tol Gempol-Pasuruan, maka dalam 10 tahun daya serap polutannya akan mencapai 142.000 ton CO2. Ini akan sangat efektif dalam menurunkan kadar polutan yang tinggi di jalan tol," terang Supanji. 

Tidak hanya di Tol Gempol-Pasuruan, upaya penghijauan ini juga akan dilakukan di seluruh Tol Trans Jawa. Di Tol Surabaya-Mojokerto sepanjang 36,27 kilometer misalnya, DTFL saat ini telah menanam 3.900 trembesi dari total target 5.000 pohon. 

Di tahun 2016 upaya serupa sudah tuntas dilakukan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan tertanam 12.979 trembesi sepanjang 116 kilometer.

“Trembesi ini sangat terasa manfaatnya sejak kami menuntaskan penanaman di sepanjang 2.150 kilometer jalan raya di Pulau Jawa dan Madura. Maka dari itu kami kemudian memutuskan untuk melanjutkan penanaman di Tol Trans Jawa. Dengan harapan pohon-pohon yang kami tanam dapat menyerap CO2 di jalur-jalur transportasi padat di Indonesia,”papar Supanji. 

Baca juga: Diresmikan Presiden, warga kini bisa lintasi tol dari Gempol ke Pasuruan

Selain penanaman, DTFL juga berkomitmen melakukan perawatan terhadap pepohonan Trembesi ini selama tiga tahun sejak ditanam. 

Perawatan akan dilakukan secara berkala dan tersistem berdasarkan data pohon tertanam. Perawatan meliputi pemupukan pohon, penyiraman, pendangiran, penyiangan dan pemangkasan pohon jika terlalu lebat. Setiap pohon yang rusak atau mati juga akan diganti dengan tanaman yang baru.

Kemudian, setiap trembesi yang ditanam, minimal berjarak 15 meter antar pohonnya, sehingga bisa memberikan bentang luas sebagai peneduh dan menghindari penumpukan dahan. 

Proses pemangkasan berkala juga dilakukan untuk menghindari pohon membentang terlalu rendah ke jalan. 

Trembesi yang ditanam pada program ini merupakan hasil budidaya di Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) yang didirikan dan dikelola oleh Djarum Foundation sejak tahun 1979. 

Tak hanya trembesi, tanaman konservasi ain semisal kenari, mahoni, asem dan randualas juga dibudidayakan di pusat pembibitan yang terletak di  Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu.

Baca juga: Jalan tol terintegrasi jadi titik pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018