Baturube, Sulteng (ANTARA News) - Ratusan anggota tim SAR gabungan hari Minggu dikerahkan ke desa Taronggo, kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali, Sulteng, menyusul adanya laporan bahwa di desa yang terisolasi sangat parah dihajar banjir bandang sejak akhir pekan lalu. Pengiriman personil ini disertai anjing pelacak, guna memudahkan pencarian sejumlah penduduk setempat yang dilaporkan masih hilang terbawa banjir atau terkubur tanah longsor. ANTARA News melaporkan di Baturube (ibukota kecamatan Bungku Utara), Ahad, melaporkan tim SAR yang diberangkatkan ke desa Taronggo sekitar pukul 09:00 Wita tersebut berjumlah 336 orang, terdiri atas personil Brimob, TNI-AD, serta relawan dari berbagai elemen. Selain dilengkapi perbekalan dan peralatan seperti pacul, sekop, linggis, untuk mengevakuasi korban, mereka juga memikul logistik dan obat-obatan untuk para korban banjir di sana dengan berjalan kaki cukup jauh. Desa Taronggo yang berpenduduk 318 jiwa dan berada di kaki bukit Pegunungan Tokala merupakan salah satu dari belasan desa di kecamatan Bungku Utara yang dihajar banjir bandang dan tanah longsor pada akhir pekan lalu. Sejumlah warga di desa ini masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang pada 20-25 Juli lalu yang dipicu oleh tingginya curah hujan selama dua pekan terakhir. Jarak desa ini dengan Baturube sekitar 30 kilometer arah utara, namun tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor akibat banyak badan jalan rusak berat dan beberapa buah jembatan rusak putus dihajar banjir bandang. Untuk menjangkau desa ini dari Baturube jalan satu-satunya tinggal melalui jalur laut menggunakan kapal-motor kecil, kemudian berjalan kaki selama lima-enam jam menyusuri medan yang sangat berat. Beberapa hari lalu dua warga desa Taronggo ditemukan telah meninggal dunia akibat diterjang banjir bandang. Komandan Korem 132/Tadulako Kolonel (Arm) AAG Suardhana yang sedang berada di lokasi bencana desa Ueruru, tetangga Tarongga, mengatakan pengiriman personil cukup besar ke Taronggo selain untuk mendistribusian bantuan pangan, obat-obatan, serta bantuan tanggap darurat lainnya bagi penduduk setempat, juga untuk mencari korban yang hilang karena ada laporan awal bahwa desa ini mengalami kerusakan parah akibat diamuk banjir bandang pada pekan lalu. "Pengiriman personil disertai bantuan kemanusiaan ini untuk meringankan beban penderitaan penduduk di sana, selain mencari korban yang dilaporkan hilang," tuturnya. Kolonel Suardhana yang sudah tiga hari terakhir berada di lokasi bencana di Kabupaten Morowali itu juga mengatakan, akibat banjir bandang disertai tanah longsor, banyak desa di kecamatan Bungku Utara, Mamosalato, dan Soyo Jaya terisolasi dari sarana perhubungan darat karena jaringan jalan dan sejumlah jembatan putus. Namun, katanya, "kita terus mengupayakan membuka keterisolasian tersebut secepat mungkin, agar distribusi bantuan tanggap darurat serta proses evakuasi korban berjalan lancar".(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007