Bogor (ANTARA  News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pihaknya sudah mengamankan total 110 orang terduga teroris.

"Mengenai penanganan terorisme ada yang ditangkap di Jawa Timur ada lima orang, berikut ada satu senjata apinya. Kemudian di Jawa Tengah ada, ini semua terkait (kejadian bom) yang di Surabaya. Jadi sampai hari ini yang sudah ditangkap 104 tambah 6 berarti 110 orang," kata Tito Karnavian seusai bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap enam orang terduga teroris di Blitar dan Tulungagung pada Rabu (13/6) dan Kamis (14/6).

"110 orang ini ada hubungannya. Saya tidak mau sebutkan. Nantilah kita sampaikan," tambah Tito.

Menurut pihak kepolisian, kelima orang yang diamankan di Jatim tersebut diduga akan menyerang Polsek Talun dan salah satu bank di Blitar.

"Yang jelas kita tetap bekerja meskipun masyarakat sedang berlibur kita justru menjadi puncak untuk mengamankan karena mengamankan adalah ibadah," ungkap Tito yang datang bersama istri dan kedua anaknya dalam open house (gelar griya) tersebut.

Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian telah menemukan catatan tersebut dalam penggeledahan yang dilakukan di tiga titik. 

Tim juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api dari pabrik dengan delapan butir peluru serta beberapa buku yang terkait dengan seruan jihad dan pemahaman radikal.

Sebelumnya Polri sudah menangkap Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur Syamsul Arifin asal Desa Jatinom, Blitar. Syamsul dikenal dengan nama Abu Umar alias AU. Ia ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri pada awal Mei 2018 terkait dengan teror bom di Surabaya.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018