Jangan bertengkar, energi akan habis. Orang lain sudah bicara artificial intelligence."
Jakarta (ANTARA News)  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan perubahan industri dari waktu ke waktu semakin cepat yang memerlukan langkah antisipasi dari semua pihak.

"Revolusi Industri 4.0 akan memberikan dampak perubahan kecepatan hampir 3.000 kali dibanding Revolusi Industri pertama. Artinya, betapa perubahan sangat cepatnya," kata Presiden dalam acara buka puasa dan ngobrol bareng Indonesia 4.0 di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Golongan karya (Golkar) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu.  

Jokowi menyebutkan Kementerian Perindustrian telah melakukan langkah langkah untuk mengantisipasi, menyiapkan, merencanakan, melaksanakan antisipasi terhadap Revolusi industri 4.0, dan pemerintah telah meluncurkan Gerakan Making Indonesia 4.0.

Baca juga: Revolusi Industri 4.0 di mata Jokowi

Presiden menyebutkan ketika dirinya pergi ke Silicon Valley di Amerika Serikat (AS), banyak sekali perubahan yang telah terjadi.

"Terus terang kita merasa kaget betapa dunia berubah cepatnya, inilah sebuah perkembangan teknologi yang begitu pesatnya," katanya.

Jika perubahan perubahan cepat itu tidak diantisipasi dan anak bangsa tidak dapat menangkap perubahan it, maka menurut Presiden, kondisi itu bahkan sangat berbahaya.

"Tapi, saya lihat anak muda sekarang cepat menyesuaikan dengan perubahan perubahan itu. Kita lihat sekarang artificial intelligence banyak sekali penggunaannya, misal perkembangan e-money di Indonesia langsung ditangkap anak muda dan dijadikan sebuah bahan tesis yang menghadirkan sebuah kecepatan," katanya.

Presiden kembali mengingatkan kepada semua pihak mengenai perubahan yang melanda semua negara.

"Kadang kebijakan pemerintah terlambat. Bukan hanya negara kita, negara lain juga tergagap gagap menghadapi industri 4.0," kata Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden mengajak semua pihak bersatu menghadapi perubahan dan tidak bertengkar sendiri sendiri.  

"Jangan sampai di dalam kita bertengkar sendiri, berkompetisi secara sehat itulah yang ingin saya kembangkan. Jangan bertengkar, energi akan habis. Orang lain sudah bicara artificial intelligence," demikian Presiden Joko Widodo.

Hadir dalam acara itu, antara lain Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sosial Idrus Marham, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Agus Gumiwang.


 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018