Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan bantuan sosial dan piagam kepada warga yang memiliki semangat berjuang mencegah terorisme.

"Ada 41 penghargaan yang kami berikan kepada mereka yang nyata-nyata berjuang sehingga terjadi pencegahan," kata Risma saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 di Taman Surya, Kota Surabaya, Senin.

Penghargaan ini adalah wujud  penghormatan Risma, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, dan Danrem kepada warga pejuang antiterorisme.

Penghargaan diberikan kepada para korban meninggal dan yang masih dirawat di rumah sakit, anggota kepolisian Polrestabes Surabaya, rumah sakit, universitas dan tim psikolog atas keberanian, pengorbanan dan dedikasi dalam mengamankan tempat ibadah serta menjaga ketertiban Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya juga memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dan menanggung biaya berobat korban selamat yang dirawat di rumah sakit.

"Semua kita tanggung, keluarga korban tidak perlu khawatir. Nanti diurusi sama dinas kesehatan. Yang penting sekarang harus kuat," kata Risma.

Risma telah menyempatkan mengunjungi keluarga korban ledakan bom di Surabaya untuk menguatkan para keluarga korban dalam menghadapi musibah yang menimpa mereka.

Korban-korban yang sudah dikunjungi Risma adalah keluarga almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana. Bayu adalah salah satu korban meninggal dunia dari ledakan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya.

Risma juga mendatangi rumah duka Adi Jasa di Jalan Demak. Sekitar enam orang menjadi korban ledakan bom bunuh diri disemayamkan secara bersamaan di rumah duka Adi Jasa.

Tiga gereja terkena ledakan bom, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan GPPS di Jalan Arjuna pada Minggu (13/5). Kemudian Polrestabes Surabaya, Senin pagi 14 Mei.

Aksi teror itu total menewaskan belasan orang dan puluhan orang terluka.

Baca juga: Risma: perekonomian Surabaya menurun pascateror bom

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018