Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Republik Federal Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

Penyerahan surat kepercayaan tersebut dilaksanakan di Istana Bellevue di Berlin pada Selasa (8/5), waktu setempat, demikian disampaikan keterangan pers KBRI Berlin yang diterima di Jakarta, Rabu.

Selain menerima surat kepercayaan, Presiden Steimeier juga mengundang Duta Besar RI untuk bertemu empat mata membahas perkembangan kedua negara serta berbagai upaya dalam peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Jerman.

"Jerman dan Indonesia memiliki berbagai elemen kerja sama yang perlu dikembangkan secara komprehensif di masa mendatang, termasuk pengembangan industri," ujar Presiden Steinmeier.

Presiden Steinmeier sebelumnya pernah mengunjungi Indonesia pada 2 November 2014 ketika masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jerman.

Dalam pertemuan itu, Dubes RI dan Presiden Jerman juga membahas tentang kerja sama ekonomi dan peningkatan investasi, serta kerja sama advokasi, yang juga mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.

Keduanya juga membahas rencana penyelenggaraan Konferensi Bisnis dan Industri Jerman untuk Kawasan Asia Pasifik di Jakarta pada November 2018.

Dalam kesempatan itu, Dubes Havas menyampaikan visi dan misinya sebagai Duta Besar RI untuk Jerman.

"Saya ingin mengembangkan hubungan Indonesia-Jerman yang mencerminkan fakta bahwa Jerman adalah negara paling kuat di Eropa dari segi ekonomi, dan Indonesia sebagai negara yang paling besar di Asia Tenggara, dan fakta bahwa keduanya adalah negara G-20," ujar Dubes Havas.

Duta Besar Arif Havas Oegroseno memulai karirnya sebagai diplomat pada 1986. Dia merupakan anggota Asia Society of International Law dan ahli Hukum Laut Internasional.

Sebelum menjadi Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, dia bertugas sebagai Deputi Kedaulatan di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman. Pada 2010-2015 dia menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018