Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya,Tri Rismaharini, menyatakan, Surabaya Vaganza yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Parade Budaya dan Bunga dan digelar setiap peringatan Hari Jadi Kota Surabaya, diubah menjadi agenda tahunan yang bisa dijual ke luar negeri.

"Ini akan menjadi destinasi wisata saat pelaksanaannya," kata Tri Rismaharini, saat menyaksikan Surabaya Vaganza, di Taman Bungkul, Minggu.

Untuk itu, lanjut dia, mereka sengaja meminta semua kelompok dan komunitas yang terdiri dari berbagai suku dan etnis untuk ikut serta dalam acara tersebut dengan pertimbangan mereka juga tinggal di Surabaya.

Risma mengatakan kotanya sudah memasuki usia yang ke-725 tahun. Menurut dia, usia itu tidaklah muda lagi sehingga pasti banyak hal yang telah dilewati, banyak pejuang-pejuang lahir di kota ini.

Dalam usia Surabaya saat ini, ia berpesan masyarakat selalu bersikap dewasa dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi. Ia meminta masyarakat untuk tidak egois dalam menghadapi permasalahan.

"Kota ini adalah kota perjuangan. Maka dari itu saya mohon kepada seluruh warga di sini untuk tidak boleh mengenal kata menyerah, dan putus asa. Tidak boleh lari kalau ada masalah. Mari kita hadapi dan selesaikan masalah secara bersama-sama," ujarnya.

Risma juga berpesan untuk terus memegang teguh budaya gotong-royong, meskipun saat ini Surabaya sudah menjadi kota metropolitan. Dengan budaya gotong-royong itu, maka Surabaya bisa membangun dan berpretasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Pada Juni nanti, Surabaya akan mendapatkan Penghargaan Lee Kwan Yeuw. Jadi, saya minta kepada warga untuk terus gotong-royong, karena itu menjadi pusaka yang menjadikan Kota ini bisa sejajar dengan kota-kota lain di dunia," ujarnya.

Selain itu, ia juga berpesan, jika ada tetangga yang tidak bisa makan atau merasa kekurangan, warga diminta agar tidak merasa acuh dan egois. Setidaknya bisa disampaikan ke pihak terkait agar bisa diteruskan ke pemerintah kota.

"Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai program dalam upaya menyejahterahkan warga," katanya.

Ada 83 peserta yang akan meramaikan Surabaya Vaganza 2018, yang dimeriahkan 41 mobil hias, 42 peserta pawai budaya dan drumband. Mereka berasal dari berbagai daerah, di antaranya Nias, Minang, Lampung, Bali, Bogor, Papua, India, Maluku Barat Daya, Tapanuli, Sulawesi Selatan, NTT dan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya.

Surabaya Vaganza akan dimulai pukul 08.00 WIB dengan start dari Jalan Pahlawan, melewati Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Darmo, dengan berakhir di Taman Bungkul.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018