"Saya salut dan bangga kepada anak-anak kita yang begitu luar biasa berani tampil di depan umum, cerdas, dan lantang setiap lomba yang diikuti, mulai lomba membuat dan membaca puisi hingga lomba pidato bahasa Inggris," ujar Hetifah di Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu setelah menyaksikan lomba cipta dan membaca puisi bagi siswa SD, lomba membuat dan berpidato bahasa Inggris untuk siswa SMP, termasuk lomba mewarnai untuk siswa TK/PAUD yang digelar di Plaza Mulia Samarinda.
Lomba yang digelar bekerja sama dengan berbagai pihak ini masih dalam rangkaian memperingati Hari Pendidikan bertemakan tentang pendidikan dan jasa guru.
Hetifah bahkan ingin semua karya peserta dari SD dan SMP tersebut dibuat buku, karena karya tersebut dibuat sendiri oleh peserta kemudian dibaca dalam lomba, walaupun diakui dalam pembuatan karya puisi maupun pidato bahasa Inggris itu tentu ada campur tangan dari orang tua maupun dari guru pendamping.
Meski ada campur tangan dari orang lain, namun ia tetap memberikan apresiasi karena dalam berbagai lomba apapun, maka hal yang terpenting adalah kepercayaan diri dan keberanian anak, termasuk peran orang tua maupun guru untuk mengasah keterampilan serta menumbuhkan kemampuan anak.
"Saya berniat membukukan karya anak-anak Samarinda ini supaya bisa menjadi kenangan bagi mereka, termasuk untuk merangsang anak agar lebih aktif dalam berkarya. Lomba ini hanya bentuk dorongan bagi siswa, sementara tujuan kami adalah untuk mencetak anak-anak lebih kreatif dan menumbuhkan kecerdasan," kata politisi Golkar ini.
Sejumlah lomba yang digelar di Plaza Mulia mulai pagi hingga petang adalah lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK dengan tema Aku dan Sekolahku.
Kemudian lomba mencipta dan membaca puisi untuk SD kelas 3-5 dengan tema Guruku, selanjutnya lomba membuat pidato dan berpidato bahasa Inggris untuk siswa SMP dengan tema My Dream, dan lomba photovoice untuk siswa SMA dengan tema Sekolahku Kebanggaanku.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
