Negara, Bali (ANTARA News) - Dinas perdagangan dan perindustrian kabupaten Jembrana menemukan ikan kaleng makarel mengandung cacing setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium.

"Beberapa waktu lalu kami mengambil contoh beberapa ikan yang dikemas dalam kaleng untuk diperiksa ke BPOM. Hasilnya, dari delapan contoh yang diperiksa, yang berbahan ikan makarel positif mengandung cacing, sedangkan yang menggunakan ikan lain tidak ditemukan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana Made Budhiarta, di Negara, Senin.

Meskipun ditemukan ikan dalam kaleng yang mengandung cacing, ia mengimbau, masyarakat tidak panik karena seluruh peredaran produk tersebut sudah ditarik produsen.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus memantau peredaran ikan dalam kaleng maupun makanan lainnya, agar aman dikonsumsi masyarakat.

Sedangkan Bupati Jembrana I Putu Artha minta maaf jika ada produk makanan yang tidak layak konsumsi masih beredar, termasuk ikan dalam kaleng berbahan makarel yang beberapa di antaranya diproduksi pabrik lokal di Kabupaten Jembrana.

"Kepada dinas terkait saya perintahkan untuk terus melakukan pengawasan di lapangan, tidak hanya masalah ikan dalam kaleng, tapi juga produk lainnya yang membahayakan masyarakat seperti misalnya sudah habis masa edarnya tapi masih dipasarkan," katanya.

Ia menekankan, pimpinan hingga anak buah dinas terkait harus semakin rajin mengecek produk yang beredar di pasaran, jangan sampai masyarakat terlebih dahulu membeli kemudian mengkonsumsinya.

"Jangan sampai masyarakat sudah terlanjur membeli dan mengkonsumsi produk berbahaya, dinas terkait tahu. Kalau sampai menimbulkan korban, berarti pengawasan gagal," katanya.

Selain anak buahnya, ia minta masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli produk, yang jika jenis makanan memperhatikan masa berlakunya, sementara produk kosmetik memperhatikan izin dari BPOM.

Budhiarta mengatakan, secara alami, ikan jenis makarel memang rentan membawa cacing termasuk kasus makanan ikan dalam kaleng yang ditemukan oleh BPOM Pusat.

Baca juga: Bekasi minta toko stop jual sarden bercacing, setelah temuan

Baca juga: Temuan sarden kalengan bercacing tak pengaruhi penjualan

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018