San Francisco (ANTARA News) - Para petinggi di Silicon Valley meminta aturan terhadap senjata api diperketat, setelah peristiwa penembakan di kantor YouTube yang melukai tiga orang.

"Kami bereaksi atas kejadian ini, berharap dan mendoakan tidak akan terjadi lagi di sekolah, tempat kerja atau tempat umum. Ini saatnya menyusun kebijakan kita" cuit CEO Twitter Inc dan Square Inc, Jack Dorsey.

Pimpinan Uber Technologies Inc, Dara Khosrowshahi dan bos Box Inc, Aaron Levie, juga mencuitkan tanda pagar #EndGunViolence dan #NeverAgain, yang kerap digunakan oleh para pendukung pembatasan senjata.

Baca juga: Kantor pusat YouTube diberondong tembakan, tiga luka, seorang tewas

"Atas nama tim @Uber, kami mengirim dukungan untuk @YouTube dan @Google, juga terima kasih untuk orang-orang yang pertama merespon. Tragedi yang seharusnya membuat kita #EndGunViolence (akhiri kekerasan senjata api)," kata Khosrowshahi.

"Sangat sedih, YouTube ditembaki hari ini. Doa kami bersama teman-teman di Google dan keluarga mereka. #NeverAgain," kata Levie.

Baca juga: Kisah sopir taksi online selamatkan orang dari kantor YouTube

CEO Google Sundar Pichai dan CEO YouTube Susan Wojcicki mengeluarkan pernyataan, namun, menghindari topik senjata api.

"Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa menyeramkannya aksi penembakan @YouTube hari ini. Kami sangat berterima kasih kepada penegak hukum dan orang-orang yang mengetahuinya pertama kali, responnya sangat cepat. Kami mendoakan semua yang terluka dan terdampak hari ini. Kita akan pulih bersama, sebagai keluarga," kata Wojcicki.

Petinggi Apple Tim Cook, CEO Amazon.com Inc Jeff BEzos, CEO Salesforce.com Inc Marc Benioff dan COO Facebook Inc Sheryl Sandberg mengungkapkan simpati mereka kepada para karyawan YouTube.

"Dari semua orang di Apple, kami menyatakan simpati dan dukungan untuk tim di YouTube dan Google, terutama korban dan keluarga mereka," cuit Cook.

Baca juga: Pelaku penembakan kantor YouTube tewas

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018