Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarok Amir menilai kritik keras yang disampaikan Anggota DPR Arteria Dahlan merupakan bentuk protes yang mewakili korban penipuan biro travel umrah.

"Jadi, terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf, tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah. Memang wajar marah ketika melihat dana Umat Islam yang niatnya untuk beribadah umrah justru dirampok dan diselewengkan," ujar Husny di Jakarta, Jumat.

Kritik terhadap kasus penipuan travel umrah diperlukan agar pihak-pihak yang seharusnya bertanggungjawab tidak lepas tangan atas banyaknya jamaah yang menjadi korban travel umroh.

Dia meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab, melihat kemarahan Arteria Dahlan tersebut sebagai pemacu bahwa siapa pun yang menipu umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk  umrah harus dihukum seberat-beratnya.

"Bahkan, kalau kita melihat tangisan Ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau kita mau pada posisi membela mereka, kata-kata kasar saja tidak cukup," kata Koordinator Forum Silaturahim Takmir Masjid Jakarta ini.

Dia menegaskan kritik keras Arteria itu mewakili kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap umat Islam. Sepatutnya, kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, ambil hikmahnya untuk berbenah.

"Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," ujarnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018