Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail menyatakan penerapan sistem ekonomi dan perbankan syariah berpotensi menjadi lokomotif perekonomian Indonesia.

"Apalagi saat ini untuk bisnis perbankan sudah sangat menjanjikan bahkan bank tidak kolaps jika bersyariah," kata Ahmad saat dikonfirmasi di Jakarta Senin.

Pernyataan Ahmad menanggapi Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang menjadi Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang berhasrat memajukan ekonomi syariah sebagai kekuatan ekonomi baru.

Ahmad mengungkapkan sejumlah pengelola bisnis perbankan maupun bank mulai menerapkan sistem ekonomi syariah.

Perkembangan sistem ekonomi syariah menurut Ahmad, mulai 1990-an dengan pergerakkan menuju arah positif.

"Apalagi jika MUI terus menggelorakan, seperti wisata syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah maka diharapkan akan terus berkembang," ujar Ahmad.

Ahmad menuturkan dua hal yang perlu diperhatikan guna memajukan ekonomi syariah yakni harus bersaing dengan pengelola perbankan konvensional dan meningkatkan pemahaman masyarakat.

Sementara itu, ekonom INDEF Nailul Huda mendukung upaya pemerintah Indonesia menggerakkan ekonomi syariah dengan memajukan sumber daya manusia (SDM).

"Ekonomi syariah sebenarnya sudah ada namun beberapa memang terdapat nilai lokal Indonesia seperti manusianya kalau dilihat pasti bisa karena tataran ekonomi Indonesia menganut prinsip dari koperasi," tutur Nailul.

Nailul menyatakan tantangan penerapan ekonomi syariah terletak pada sektor penting seperti perdagangan yang menyerap banyak tenaga kerja dan pendorong perekonomian.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018