Denpasar  (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal (Pol) Tito Karnavian, menekankan pentingnya koordinasi kepolisian dengan intansi pemerintah terkait dalam melakukan analisis dampak lalu lintas bagi para pengembang yang ingin membangun pusat perbelanjaan atau pasar berskala besar.

"Ini penting dilakukan, karena jangan sampai sudah adanya pembangunan, nanti justeru menimbulkan kemacetan yang luar biasa dan tanpa ada solusi," ujar Tito Karnavian usia memberikan sambutan dalam acara Rakernis Fungsi Lalu Lintas di Kuta, Bali, Kamis.

Untuk melakukan analisa dampak lalu lintas ini perlu adanya kajian oleh tim gabungan dari kepolisian, Kementerian Perhubungan maupun bekerjasama dengan pemerintah daerah, untuk bisa diterbitkannya rekomendasi apakah pembangunan itu bisa dilakukan atau tidak.

"Analisis dampak perlu dilakukan, sambil menunggu rekomendasi untuk para pengembang," katanya.

Selain itu, ke depannya Polri memiliki tugas operasi ketupat atau arus mudik yang diyakini akan berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Karena tahun sebelumnya, polisi mendapat pujian berhasil mengamankan seluruh wilayah dengan baik sehingga tidak ada horor brexit dan lainnya," katanya.

Ia meminta, kepada seluruh anggotanya melakukan koordinasi untuk mengamankan seluruh wilayah dalam upaya ini guna menciptakan suasana aman kepada masyarakat yang melakukan mudik lebaran. "Ini merupakan pekerjaan orkestra karena tidak bisa dikerjakan sendiri dan ini sudah dilatih sejak saat ini," ujarnya.

Kemudian, terkait adanya pergerakan umum massa yang melakukan kampanye Pilkada serentak 2018 diseluruh Indonesia, Polri lebih proaktif membuat konsep pengamanannya.

"Selanjutnya dalam kegiatan Asian Games yang menyangkut citra bangsa yang harus dipikirkan agar arus lalu lintas lancar khusus penyelenggaraan di Jakarta," katanya.

Menurut dia, apakah mungkin semua sekolah diliburkan dan perlu adanya duduk bersama dengan pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah dalam perhelatan ini (Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Selatan) agar mencegah permasalahan lalu lintas ini.

"Misalnya, apakah ada opsi-opsi agar lalu lintas lancar termasuk misalnya meliburkan sekolah-sekolah untuk menonton pesta besar ini," katanya.

Selain itu, di Bali juga ada IMF-WB yang dihadiri 15.000 ahli dan tokoh keuangan yang juga membuat beban lalu lintas cukup tinggi. "Saya sudah meminta Kapolda, Kakorlantas dan bersama pemangku kepentingan lainnya untuk meliburkan sekolah untuk dijadikan salah satu opsi. Semua opsi harus kita hitung, baik itu plus minusnya yang bekerjasama dengan semua pihak," katanya.

Selanjutnya, saat Perayaan Natal dan Tahun Baru, kepolisian juga melihat adanya potensi migrasi orang liburan dan pulang kampung yang akan disiapkan rencana operasi untuk keamanan dan ketertiban lalu lintas yang khusus.

Baca juga: Kapolri direncanakan resmikan gedung Mapolda Jateng

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018