Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muaimin Iskandar bersama sejumlah artis dan kader menyelenggarakan sholawat bersama untuk melawan bahaya narkoba yang semakin masif.

Kegiatan Sholawat Anti Narkoba tersebut diselenggarakan di Ruang Serba Guna Masjid Maiturrahman, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Hadir pada kegiatan tersebut, selain Muhaimin Iskandar adalah Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, serta para pengurus DPP PKB maupun anggota DPR RI dari Fraksi PKB.

Hadir juga sejumlah artis antara lain, Roy Marten, Tarzan, Doyok, Kadir, Gogon, dan Said.

Pada kegiatan tersebut, dilakukan juga deklarasi sholawat anti narkoba, untuk melawan bahaya narkoba.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: peredaran narkoba sudah stadium empat

Menurut Muhaimin, Indonesia saat ini menjadi sasaran utama tujuan narkoba. Pada Januari hingga Februari 2018 upaya penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ke Indonesia beberapa kali terjadi.

"Bahaya narkoba ini dapat merusak bangsa Indonesia, dan tidak dapat diatasi secara tuntas oleh pihak yang berwajib," katanya.Karenanya, lanjut dia, PKB melakukan langkah alternatif melawan bahaya narkoba melalui sholawat.

"Sholawat dapat membantu doa untuk lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Sholawat menjadi jalan tol dalam memanjatkan doa," katanya.

Menurut dia, doa untuk melawan narkoba yang diiringi dengan sholawat, dapat mengatasi bahaya narkoba di Indonesia.

"Hari ini, PKB mengajak artis dan masyarakat menyelenggarakan sholawat bersama. Semoga melalui sholawat ini, bangsa Indonesia dapat segera terbebas dari narkoba," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Muhaimin juga mencontohkan, salah satu lirik sholawat yang akan dilantunkan yakni, "NKRI harga mati, tobat sebelum mati".

Baca juga: Anak-anak rentan dijadikan kurir narkoba
Baca juga: Cak Imin enggan jelaskan soal poros baru jika gagal jadi bacawapres Jokowi atau Prabowo

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018