Menjelang berlalu musim dingin, curah hujan salju di Beijing sangat rendah dibandingkan dengan beberapa wilayah China lainnnya, baik di selatan, barat, utara, maupun timur.

Walau begitu, salju di perbukitan Nanshan masih sangat tebal sehingga kondusif untuk dijadikan ajang bermain ski untuk para pemula hingga taraf mahir.

Tidak mengherankan pula jika lereng salju yang berjarak sekitar 85 kilometer sebelah utara Ibu Kota China itu, nantinya menjadi salah satu arena Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.

Pemerintah China pun terus membangun beberapa sarana, termasuk sejumlah bandar udara dan jaringan kereta api baru di kota-kota yang mendapatkan jatah sebagai penyelenggara ajang empat tahunan tersebut.

Lereng salju yang relatif landai di Nanshan sangat digemari oleh para pemula, termasuk mereka yang mulai mengenal permainan seluncur di atas salju.

Bahkan, saat hari kerja pertama pada Kamis (22/2) setelah libur panjang Tahun Baru Imlek, Nanshan masih banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun asing.

"Hari ini memang tidak seramai kemarin," kata Huang Shi Hu, sopir kendaraan sewa yang selama libur Tahun Baru Imlek ini sudah beberapa kali mengantar wisatawan ke Nanshan.

Oleh sebab kesibukannya itu, dia merelakan Imlek tahun ini tidak mudik ke kampung halamannya di Provinsi Hubei, di wilayah tengah daratan Tiongkok.

Huang yang sudah 13 tahun merantau ke Beijing, tidak saja mengantarkan wisatawan ke Nanshan, melainkan juga memandunya mulai dari pintu masuk hingga memasangkan papan ski di atas hamparan salju.

"Kalau untuk memasangkan papan ski dan sepatunya, bisalah," kata pria yang mengaku tidak bisa bermain ski itu meskipun sudah tidak terhitung lagi mengunjungi Nanshan.

Untuk jasanya yang di luar keahliannya sebagai sopir itu, dia tidak mematok tarif. Dia hanya membantu, terutama bagi orang yang baru pertama kali datang ke Nanshan.

Bahkan, untuk mempermudah wisatawan mendapatkan tiket dengan harga resmi, Huang membantunya dengan menghubungi "orang dalam".

Demikian pula ketika wisatawan ingin menggunakan jasa instruktur berpengalaman, dia berusaha mencarikannya yang terbaik karena di Nanshan ada sekitar 150 instruktur bersertifikat.

Namun, jika tidak, dia tidak segan-segan mengusir para instruktur yang berebut menawarkan jasa.

"Jangan paksa orang yang tidak mau," sergah Huang kepada beberapa instruktur yang merubungi sekelompok wisatawan asing.


Sudah turun

"Hari ini 165 saja. Sudah turun dibandingkan harga kemarin," kata petugas bagian tiket sambil meminta paspor Antara untuk diganti dengan kartu khusus yang dilengkapi cip mirip kartu ATM itu, Kamis (22/2).

Pada hari-hari biasa musim dingin tiket masuk Nanshan tarifnya 150 RMB (Rp315.000) untuk setiap orang selama empat jam. Namun, pada puncak musim libur Tahun Baru Imlek pada 15-21 Februari 2018, tarifnya naik menjadi 280 RMB (Rp588.000) dan mulai 22 Februari 2018 turun lagi menjadi 165 RMB (Rp346.500).

Jika pengunjung ingin mengenakan jaket dan celana khusus termasuk helm, bisa menyewanya di gerai yang berada di area objek wisata tersebut dengan tarif mulai dari 20 RMB hingga 50 RMB (Rp42.000-Rp105.000) per unit.

Demikian pula jika membutuhkan papan ski berikut sepatunya, tinggal membayar 100 RMB hingga 200 RMB (Rp210.000-Rp420.000) per pasang, termasuk deposit yang bisa diminta lagi saat mengembalikan peralatan tersebut.

Namun, selama musim libur Imlek seperti saat ini, para pengunjung tidak ditarik uang deposit. Paspor atau KTP bagi wisatawan domestik cukup menjadi jaminan sehingga ketika keluar dari arena ski tinggal membayar biaya sewa perlengkapan dan peralatan tersebut.

Cukup 180 RMB (Rp378.000) sudah bisa digunakan untuk empat pasang papan ski berikut sepatunya dan dua setel pakaian ski berikut kacamata "google".

Tarif jasa instruktur sebesar 280 RMB (Rp580.000) per pengunjung selama empat jam. Seorang instruktur hanya diizinkan untuk dua orang wisatawan dengan tarif 540 RMB (Rp1,1 juta).

Nanshan Ski Village yang berada di Distrik Miyun itu dalam satu tahun biasanya hanya beroperasi mulai November hingga pertengahan Maret.

Namun, paling ramai pengunjung pada Februari karena berbarengan dengan musim libur panjang Tahun Baru Imlek yang juga seiring dengan intensifnya hujan salju.

Sejak dibuka pada 2001, objek wisata tersebut dianggap sebagai salah satu arena ski terbaik di Beijing, selain Yanqing yang juga tidak jauh dari Nanshan.

Di Nanshan terdapat 25 gundukan jumping yang bisa digunakan para penggemar ski mulai dari tingkat pemula, menengah, hingga mahir.

Objek wisata tersebut dilengkapi dengan peralatan pembuat salju berteknologi tinggi 29 unit dan peralatan lainnya yang diekspor dari Eropa.

Bagi pengunjung yang enggan ski, di Nanshan juga tersedia arena seluncur dan kereta gantung dengan tarif masing-masing 50 RMB untuk sekali jalan.

Petugas keamanan dan kesehatan pun tersebar di beberapa titik objek wisata tersebut yang cekatan memberikan pertolongan kepada wisatawan yang terpeleset dan kesulitan bangun karena licinnya salju.

Objek wisata itu juga dilengkapi dengan fasilitas perawatan kesehatan yang memadai, termasuk ambulans khusus yang bisa meluncur di atas salju, karena ski merupakan ajang permainan dan olahraga berisiko kecelakaan fatal.

Ingat, mantan pebalap Formula-1 asal Jerman Michael Schumacher pernah koma hingga tiga bulan setelah kecelakaan saat bermain ski bersama keluarganya di Prancis pada 29 Desember 2013.

Oleh sebab itu, di dekat loket penjualan tiket masuk Nanshan Ski Village, banyak tulisan yang mengingatkan para pengunjung untuk mengenakan kelengkapan ski yang memadai guna menghindari kecelakaan fatal yang pernah menimpa juara tujuh kali balapan mobil F1 tersebut.

Dari pusat Kota Beijing, Nanshan Ski Village sangat mudah dijangkau. Dengan kendaraan pribadi dapat ditempuh hanya dalam waktu satu jam lebih sedikit.

Selain itu, bisa pula dengan menggunakan bus umum nomor 980 dari terminal Dongzhimen, Beijing, kemudian turun di Xiqiao Miyun untuk berganti taksi menuju objek wisata tersebut.

Shuttle bus juga tersedia dari Sanyuan Qiao dan stasiun kereta bawah tanah Wudakou pada jam-jam tertentu dengan tarif 40 RMB (Rp84.000) per orang.

Meskipun di daerah pinggiran, di Nanshan dapat dijumpai banyak restoran makanan dan minuman yang disajikan dalam keadaan panas.

"Sampai siang ini sudah ada 10 ribu pengunjung. Kemarin sempat 40 ribu," kata seorang petugas bagian pencatatan di pintu masuk Nanshan Ski Village.

Liburan Imlek bagi warga China lazimnya berlangsung hingga 12 Maret. Kalau tiket masuknya saja 165 RMB hingga 280 RMB per orang dengan jumlah wisatawan sebanyak itu, bisa dibayangkan betapa menggiurkannya pendapatan pengelola objek wisata ski itu. 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018