Ini pengalaman luar biasa, tapi kami tidak tahu kapan sampai rumah."
Beijing (ANTARA News) - Lebih dari 12.000 mobil wisatawan, yang berlibur Tahun Baru China (Imlek), terlantar di Pelabuhan Haikou, Pulau Hainan, China, setelah pelayaran di Selat Qiongzhou dihentikan akibat kabut tebal sejak Rabu (21/2).

Sementara itu, harga tiket pesawat dari Hainan menuju Beijing tidak terjangkau oleh para wisatawan yang hendak mengakhiri liburannya selama sepekan itu sebagaimana laporan sejumlah media di China.

Zhao Xu, wisatawan dari Provinsi Shandong, tidak yakin Jumat malam bisa meninggalkan pulau di selatan daratan Tiongkok itu karena panjangnya antrean kendaraan bermotor.

Tiga anggota keluarganya mengisi liburan Imlek di Hainan dan terjebak kemacetan panjang di tiga pelabuhan penyeberangan di Haikou sejak Rabu (21/2) sehingga dua malam terakhir mereka tinggal di hotel.

"Ini pertama kalinya kami liburan di pulau ini. Ini pengalaman luar biasa, tapi kami tidak tahu kapan sampai rumah," ujarnya, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Xinhua.

Aktivitas pelayaran di Selat Qiongzhou yang menghubungkan Provinsi Hainan dan Provinsi Guangdong dihentikan sejak Rabu (21/2) malam akibat kabut tebal.

Pelabuhan kembali dibuka pada Kamis (22/2) pagi setelah jarak pandang memungkinkan untuk pelayaran dan hingga Jumat pagi sudah 21.000 mobil dan 102.000 penumpang telah berhasil diseberangkan.

Kepala otoritas Pelabuhan Haikou Liu Dong mencatat bahwa 90.000 unit mobil yang mengangkut sekitar 400.000 penumpang telah tiba di Hainan selama musim libur Imlek pada 15--21 Februari 2018.

Hainan yang memiliki pantai berpasir putih termasuk 10 tujuan favorit wisata domestik China. Selama libur Imlek tahun ini Hainan dikunjungi 5,67 juta wisatawan atau naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, harga tiket dari dua bandar udara di Hainan, yakni Haikou dan Sanya, tujuan Beijing mencapai 10.000 hingga 12.000 RMB (Rp21 juta hingga Rp25,2 juta) selama musim liburan Imlek, sebagaimana laporan Beijing Youth Daily.

Namun dua maskapai penerbangan, China Southern Airlines dan Hainan Airlines, membantah menaikkan tarif tersebut.

"Itu harga tiket untuk kelas utama dan kelas bisnis," kata staf maskapai penerbangan yang dikutip People`s Daily.

Menurut mereka, tiket kelas ekonomi telah habis terjual sehingga menyisakan kelas utama dan kelas bisnis tanpa ada potongan harga.

Namun, maskapai tersebut tidak menampik adanya harga tiket yang mahal dengan alasan terbatasnya penerbangan langsung dari Hainan ke Beijing.

Bisa saja seorang penumpang mendapatkan tiket pesawat dari Hainan tujuan Guangzhou, Provinsi Hainan, seharga 1.430 RMB (Rp3 juta) untuk kelas ekonomi. Kemudian dari Guangzhou terpaksa menggunakan kelas di atasnya dan harus transit lagi di bandara ketiga sebelum tiba di Beijing, demikian pihak maskapai mengasumsikan.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018