... akan belajar lagi bagaimana protokoler yang baik...
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Pengarah Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, di Jakarta, Senin, mengaku bersalah atas insiden usai final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/2), yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Peristiwanya sebentar saja dan direkam seorang warga jejaring, sehari setelah malam penyerahan piala itu.

Adegannya menjelang penyerahan hadiah dan terjadi di podium kehormatan, saat seorang personel Pasukan Pengamanan Presiden TNI yang tidak diungkap identitasnya menahan Baswedan untuk turut dalam rombongan Presiden Jokowi guna menyerahkan piala kepada Persija yang menjadi juara.

Baswedan, dalam video yang lalu menjadi pokok ulasan di dunia maya, diam saja dan memilih menuruti "larangan" personel TNI itu. Tidak pelak, kemudian saling lempar komentar sangat riuh bersahutan terjadi di dunia maya setelah video berdurasi singkat itu beredar. 

Istana Kepresidenan kemudian memberi keterangan secara tertulis, menjelaskan duduk perkara insiden ini dari sisi mereka.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin, Sirait mengaku memang tidak memasukkan nama Baswedan di dalam daftar pendamping Presiden Joko Widodo saat akan menyerahkan trofi ke para pemain Persija Jakarta.

Sebab, dia mengira Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta otomatis menerima hadiah bersama Persija Jakarta dari Jokowi, meski tidak diminta.

"Saya tidak begitu paham protokoler. Seharusnya saya meminta Mas Anies untuk menerima hadiah bersama Persija. Saya berharap semua pihak jangan salahkan siapa-siapa, salahkan saya," ujar anggota DPR periode 2014-2019 itu.

Hal-ihwal protokoler menyangkut presiden dan wakil presiden diatur dalam UU Nomor 9/2010 tentang Keprotokolan, terkhusus pasal 13 jika itu terkait dengan pemimpin formal wilayah bersangkutan.

Untuk itu, Sirait pun menyampaikan permintaan maaf kepada Jokowi, Baswedan, dan semua pihak yang dirugikan atas insiden itu.

"Saya bertanggung jawab 100 persen atas ketidaknyamanan ini. Sekali lagi saya meminta jangan salahkan siapa-siapa. Jangan salahkan Paspampres karena mereka bekerja sesuai dengan arahan," tutur politikus PDI Perjuangan ini.

Sirait yang akrab disapa Ara ini mengungkapkan, tidak pernah ada masalah antara dia dengan Baswedan, juga antara Baswedan dan Jokowi.

Menurut dia, dia dan Baswedan sudah berteman selama bertahun-tahun. Jokowi juga demikian, yang dia katakan antara Jokowi dan Baswedan sudah berteman lebih dari 10 tahun.

"Hubungan pertemanan itu baik-baik saja. Saya mengantarkan Presiden Joko Widodo dan Anies Baswedan sampai ke mobil usai final juga baik-baik," kata Sirait.

Berikutnya, anak dari politisi senior Sabam Sirait ini pun berjanji akan lebih mendalami hal-hal menyangkut protokoler agar serupa insiden Baswedan itu tak terulang.

"Saya akan belajar lagi bagaimana protokoler yang baik. Saat itu saya memang tidak terlalu memperhatikan masalah itu karena fokus ke teknis Piala Presiden seperti berlaga secara jujur dan transparansi," kata Sirait.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018