Jakarta (ANTARA News) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian memanfaatkan tanaman tagetes (Tagetes erecta) atau dikenal dengan nama kenikir sebagai bahan pengendali serangan hama pada tanaman jeruk.

Peneliti hama Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Balitbangtan Otto Endarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan, tanaman tagetes mempunyai banyak manfaat bagi manusia salah satunya untuk pertanian.

Hampir semua bagian dari tanaman ini dapat dipergunakan karena mempunyai kandungan senyawa kimia seperti terpenoid, karotenoid, tegetiin, terthienyl, helenian, serta flavoxanthin yang dapat dipergunakan.

Pada jeruk, lanjutnya, tanaman kenikir dapat berfungsi sebagai pembatas kebun untuk memperindah lingkungan sekaligus sebagai pengendalian hayati terhadap serangan hama.

Menurut dia, warna yang mencolok serta baunya yang khas menarik bagi hama untuk masuk ke tanaman ini.

"Tagetes merupakan tempat singgah musuh alami hama tanaman jeruk. Selain itu hama-hama jeruk seperti tungau, thrips dan lainnya akan terperangkap ke dalam tagetes karena warnanya yang menarik bagi hama tersebut. Hama yang akan menyerang jeruk akan masuk," ujarnya.

Pada musim hujan tagetes berfungsi untuk mencegah nematoda penganggu tanaman dengan senyawa kimia yang dihasilkan tanaman ini

Serangan hama pada tanaman jeruk, lanjutnya, mengakibatkan menurunnya kualitas jeruk akibat serangan hama seperti tungau, thrips yang menyerang daun dan buah.

Sementara itu serangan parah mengakibatkan daun, berwarna coklat dan menebal, sedangkan serangan pada buah menjadikan penampilan yang kusam.

"Dengan adanya tagetes ini hama terperangkap masuk dan dimangsa oleh musuh alaminya yang berada di dalam," ujar Otto.

Dengan keberadaan musuh alami hama yang berada dalam tagetes dapat memimalisir serangan hama yang akan menyerang tanaman jeruk. (Fjr)

Pewarta: -
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018