Semarang (ANTARA News) - Banjir kembali terjadi di kawasan Mangkang, Semarang, Jumat (9/2) malam, akibat luapan Sungai Beringin Semarang dengan ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter.

"Banjir kali ini lebih besar, kalau kemarin kan hanya di wilayah Mangkang Wetan yang terdampak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Agus Harmunanto, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu dini hari.

Ia menjelaskan banjir tersebut diakibatkan luapan Sungai Beringin, sebagaimana banjir yang juga menerjang wilayah Mangkang beberapa hari lalu.

Petugas dari BPBD Kota Semarang, Basarnas, bersama TNI dan Polri, lanjut dia, sudah berada di lokasi untuk membantu warga yang terdampak banjir.

"Ketinggian air di kawasan permukiman tadi terpantau sampai 1,5 meter. Sekarang ini, banjir menyeluruh di kawasan Mangkang. Bahkan, sampai jalan raya," katanya pula.

Sekitar 30 kepala keluarga (KK), kata dia, sempat diungsikan ke tempat yang lebih aman, yakni di masjid terdekat, tetapi sekarang banyak yang kembali ke rumah masing-masing.

"Ketinggian banjir sekarang ini masih sekitar 50 sentimeter. Tadi, mulai surut (Jumat, 9/2) pukul 23.00 WIB. Warga sudah banyak yang pulang ke rumah mencari barang yang masih bisa diselamatkan," katanya pula.

Bantuan logistik bagi warga korban banjir, kata dia, sudah dikirimkan dan rencananya segera dibangun dapur umum untuk membantu kebutuhan logistik warga.

Tak hanya menggenangi permukiman warga, banjir juga sempat menggenangi jalan raya yang menjadi akses penghubung Semarang-Kendal sampai setinggi satu meter.

"Ya, tadi jalan raya Mangkang memang banjir sampai satu meter. Namun, sekarang sudah surut. Banjir di rumah warga juga sudah surut, tinggal sekitar 50 cm," kata Agus.

Banjir yang menggenangi jalan raya Mangkang itu sempat menyebabkan kemacetan panjang kendaraan, baik dari arah Semarang menuju Kendal maupun sebaliknya.

Ari (34), warga Ngaliyan, Semarang membenarkan banjir Mangkang sempat menyebabkan kemacetan di ruas jalur Pantai Utara Jawa Tengah itu.

"Saya mau pulang, tapi macet mulai Fly Over Banyumanik. Sampai berjam-jam, macet total karena Mangkang banjir. Akhirnya lewat Manyaran," katanya lagi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018