Malang (ANTARA News) - Komisi X DPR RI menyarankan agar Pemkot Malang untuk mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat guna meningkatkan minat baca dan literasi warga, sebab berdasarkan survei Unesco, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

Ketua Kelompok Komisi X DPR RI Marlinda Irwanty, Rabu mengemukakan tingkat literasi dan budaya baca di Indonesia bisa ditingkatkan jika masyarakat dengan mudah dan murah bisa mengakses buku. Salah satunya melalui perpustakaan, termasuk di kawasan pinggiran atau daerah terpencil.

"Tingkat literasi dan budaya baca masyarakat kita masih sangat rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan Unesco pada 2016, dari 61 negara yang disurvei tingkat literasinya, Indonesia masuk dalam peringkat ke-60," kata Marlinda saat melakukan kunjungan kerja spesifik terkait Perpustakaan ke Pemkot Malang bersama anggota Komisi X lainnya di Balai Kota Malang, Jawa Timur.

Ia mengemukakan kunjungan kerja anggota Komisi X DPR RI tersebut terkait implementasi UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Semangat dari UU Perpustakaan mendorong tumbuhnya tingkat literasi di Indonesia. "Dengan adanya UU Perpustakaan ini semangatnya mendorong tumbuhnya minat baca masyarakat di Tanah Air," ujarnya.

Marlinda berharap adanya peningkatan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia setelah diberlakukannya UU Perpustakaan. "Kami beserta rombongan ingin meningkatkan minat baca di Indonesia dari 24 persen menjadi 50 persen pada 2019," tuturnya.

Kunjungan kerja Komisi X, lanjutnya, dibagi ke tiga daerah dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh UU Perpustakaan tersebut terhadap tingkat literasi Indonesia.

"Saya berharap kebutuhan penganggaran dalam upaya optimalisasi kinerja perpustakaan dalam meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Malang Dr Supranoto yang menerima kunjungan Komisi X DPR RI tersebut, mengatakan Pemkot Malang terus berupaya mebgoptimalkan keberadaan perpustakaan yang lebih modern dan representatif yang didukung perangkat teknologi informasi terkini.

Supranoto mengemukakan sesuai catatan Unesco minat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Unesco menetapkan 1 orang membaca 2 buku, namun di Indonesia 1 buku di baca hingga 15 orang.

Untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat, katanya, Pemkot Malang menerapkan program 1 kelurahan memiliki 1 perpustakaan kelurahan, 1 taman baca masyarakat dan 1 pengelola arsip kelurahan. Selain itu, juga ditunjang dengan perpustakaan keliling yang melayani lembaga pendidikan, pondok pesantren, rumah ibadah, panti asuhan, serta taman baca masyarakat.

"Karena program-program tersebut, mampu mengantarkan Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang meraih penghargaan top 99 inovasi pelayanan publik 2017 dari Kemenpan RI," ucapnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018