Sumbawa (ANTARA News) - Parade busana dari berbagai etnis mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumbawa ke-59, di halaman kantor Bupati Sumbawa, Senin pagi.

Puluhan orang menggunakan baju adat dari berbagai etnis yang ada di Kabupaten Sumbawa, antara lain Sumbawa, Bali, Batak, Betawi, Madura, Minang, Bugis, Jawa, Tionghoa dan lainnya yang hampir mewakili beragam etnis yang ada di Indonesia.

“Saya bangga teman-teman dari beragam etnis hadir dengan baju adat masing-masing. Ini lah bukti bahwa Kabupaten Sumbawa adalah miniatur Indonesia. Kita bersatu dalam kemajemukan,” kata Bupati Sumbawa M. Husni Djibril dalam pidato peringatan HUT Kabupaten Sumbawa ke-59.

“Pesan ini penting untuk saya sampaikan karena tahun 2018 sampai 2019 adalah tahun politik. Yang sudah harmonis jangan sampai tercederai hingga hancur berantakan,” tambahnya.

Peringatan HUT Kabupaten Sumbawa turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang juga merupakan putra daerah Sumbawa.

Hadir pula Ketua Satuan Tugas Dana Desa Bibit Samad Rianto sebagai perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang sebelumnya pernah menjadi Wakil Ketua KPK 2007-2011.

“Kehadiran keduanya membuat kami semakin bersemangat membangun desa, mengatasi terisolirnya terutama wilayah selatan dan desa terpencil di Kabupaten Sumbawa,” ujar Husni.

Menurut Husni, saat ini Kabupaten Sumbawa masih berstatus kabupaten tertinggal yang mayoritas terdiri dari desa, yakni 157 desa dan hanya 8 kelurahan.

Ia berharap, Kabupaten Sumbawa segera dapat meninggalkan statusnya sebagai kabupaten tertinggal.

“Tidak salah jika Kemendes PDTT memberi atensi khusus ke kabupaten Sumbawa. Melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, harapannya Kabupaten Sumbawa akan tambah maju dan akan terentaskan dari kabupaten tertinggal,” tutur Husni.

Pada momen ulang tahun ini, Husni bertekad mewujudkan kabupaten yang hebat dan bermartabat dengan langkah inovatif serta melakukan evaluasi komprehensif pemerintah selama setahun

“Inovasi dengan meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Fahri Hamzah yang lahir di Utan, Sumbawa, 46 tahun silam berharap tanah kelahirannya semakin maju dan berjaya.

Fahri yang berkesempatan menghadiri hari jadi kampung halamannya tersebut mengungkapkan rasa bangga sebagai putra daerah dalam bahasa Sumbawa.

“Yaitu bahasa ‘gemburuh’. Gemburuh itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, bukan sekedar bahagia tapi dada yang berguncang karena bangga menjadi orang Sumbawa,” kata Fahri.

Pewarta: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018