Negara, Bali (ANTARA News) - Tanah longsor menimbun jalan Desa Yehembang Kauh, Kabupaten Jembrana, namun tidak ada korban jiwa akibat bencana alam ini.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, longsor di pekarang milik Ni Ketut Tunas di Dusun Munduk Anggrek ini terjadi setelah hujan lebat turun sejak Senin (15/1) sore hingga Selasa pagi.

Sekitar 15 meter tanah miliknya tergerus air hujan, sehingga longsor membawa material tanah dan batu ke jalan di bawahnya.

"Tembok pagar pekarangan saya ikut roboh, longsor ini juga mengancam pura serta rumah saya," kata Ni Ketut Tunas.

Karena material longsoran cukup banyak, warga serta aparat desa setempat minta Pemkab Jembrana untuk mengirimkan alat berat, agar akses jalan segera dibuka.

Untuk sementara warga sudah berhasil menyingkirkan sebagian kecil material longsor, namun jalan tersebut baru bisa dilalui sepeda motor.

Beberapa warga mengatakan, jalan yang tertimbun longsor merupakan salah satu jalan utama di desa tersebut, sehingga banyak warga yang melewatinya.

Kepala Dusun Munduk Anggrek Ketut Agus Ambara mengatakan, pihaknya udah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jembrana untuk mendatangkan alat berat ke lokasi.

Sambil menunggu kedatangan alat berat, menurutnya, warga akan bergotong-royong membersihkan material longsor agar lebih cepat bersih.

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018