Dubai (ANTARA News) - Iran pada Sabtu menyatakan akan membalas sanksi terhadap hakim agung mereka oleh Amerika Serikat.

Pada waktu hampir bersamaan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan "pebaikan" kesepakatan nuklir antara Tehran dengan negara besar.

Trump pada Jumat mengatakan bahwa untuk terakhir kali, ia akan menahan diri untuk tidak kembali menjatuhkan sanksi lama terhadap Iran demi memberikan kesempatan lebih banyak kepada Washington dan sekutunya di Eropa memperbaiki "cacat besar" kesepakatan nuklir, yang ditandatangani pada 2015.

Washington juga mengumumkan pemberlakukan sanksi baru terhadap 14 lembaga dan pribadi, termasuk di antaranya kepala badan kehakiman Iran, Ayatollah Sadeq Larijani.

"Tindakan provokatif dari rezim Trump itu melanggar semua batasan etika masyarakat dunia dan melanggar hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan tertulis, yang disiarkan media setempat.

"Tindakan ini tentu saja akan dijawab dengan balasan serius dari Republik Islam Iran," kata mereka.

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menulis di Twitter resminya bahwa keputusan sepihak dari Trump merusak kesepakatan multilateral pada 2015.

(Uu.G005/B002)

Pewarta: LKBN Antara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018