Makassar (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kopolda) Sulawesi Selatan, Irjen Pol Umar Septono ikut berpartisipasi dalam prosesi penggalian kubur hingga pemakaman Rusman Daeng Ngila staf Desa Tanakaraeng, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sudiang, Makassar, Selasa.

Almarhum merupakan korban tenggelam di bendungan Bili-bili pada 25 Desember 2017. Sebelum tenggelam korban memancing di atas perahu lepa-lepa (kapal kecil) seorang diri di ujung sebelah selatan wilayah bendungan Bili-bili.

Kapolda mengatakan, merupakan tanggung jawab sesama muslim apabila ada saudaranya yang meninggal dunia. Dirinya tidak peduli seragam polisi yang dikenakannya kotor karena ikut mengali kuburan almarhum.

"Tanggung jawab kita semua untuk saling membantu sesama muslim, tidak melihat siapa orangnya mesti dibantu karena semua dilakukan bernilai pahala," katanya.

Masyarakat yang melihat aksi jenderal berpangkat dua bintang ini memberikan apresiasi dan merasa bangga masih ada seorang pemimpin rela membantu sesama tanpa pandang bulu apalagi masyarakat biasa.

Tidak hanya itu, Kapolda juga ikut mengangkat jenazah korban menuju pekuburan hingga proses pemakaman selesai. Dirinya mengatakan apa yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT bukan mencari pencitraan, sebab sudah menjadi tugas kepolisian membantu masyarakat.

Mantan Kapolda NTB ini juga dikenal tawadu.  Saat baru saja menerima jabatan Kapolda Sulsel, ketika acara penyerahan empat bendera cabang olahraga binaan Polda Sulsel kepada dirinya, ia memerintahkan acara dihentikan sementara karena waktu salat Azhar telah masuk.

Umar siap menanggalkan jabatan bahkan dipecat demi mengerjakan amal ibadah salah satunya salat berjamaah di masjid awal waktu.

Sebelumnya, seorang Staf Desa Tanakaraeng di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Rusman Daeng Ngila, dilaporkan tenggelam di Paranrangan Kecamatan Parangloe, di sekitar bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa, Sulsel pada Senin 25 Desember 2017.

Menurut Humas SAR Makassar, Hamsidar, korban menghilang saat memancing sendirian di atas perahu Lepa-lepa, di saat pagi.

Menurut pihak keluarga, di saat pencarian, sepeda motor korban masih terparkir di pinggir waduk serta ditemukan tas milik korban di atas perahu lepa-lepa.

"Dari pencarian sejak kemarin, korban akhirnya ditemukan pukul 08.00 WITA selanjutnya dievakuasi tim ke Runah Sakit untuk divisum didampingi keluarga, selanjutnya dimakamkan hari ini," tambahnya.


Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017