Yogyakarta (ANTARA News) - Ribuan alumni Universitas Gadjah Mada mengikuti kegiatan "Nitilaku" atau napak tilas dengan berjalan kaki dari Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Kampus UGM Bulaksumur, Minggu, untuk mengenang berdirinya kampus itu.

"Nitilaku merupakan wujud kebersamaan antara keraton, kampus, dan kampung," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara itu.

Menurut Panut, keberadaan UGM tidak bisa dipisahkan dari peran penting Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Keraton Yogyakarta.

Ribuan peserta pawai nitilaku yang diselenggarakan sebagai rangkaian Dies Natalis UGM ke-68 itu dilepas oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kegiatan napak tilas bedirinya kampus UGM itu juga diikuti Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang merupakan alumni kampus itu.

Ganjar Pranowo yang juga Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) mengatakan kegiatan nitilaku dengan berjalan kaki dari Pagelaran Keraton ke Kampus UGM Bulaksumur diharapkan membuat para alumni mampu merasakan perjuangan pendirian kampus itu.

"Nitilaku setiap tahun berjalan untuk merasakan denyut nadi dari UGM. Poros dari Sitihinggil menuju UGM. Kali ini ada semangat perjuangan luar biasa," kata dia.

Sesuai visi dan misi pendirian kampus itu, ia juga mendorong para alumni UGM mampu berkontribusi ikut menyelesaikan persoalan bangsa. "Dengan konsep kampus , keraton, dan kampung alumni yang hadir tentu kita dorong untuk menyelesaikan permasalahan di bumi ini," kata Ganjar.

Sepanjang rute yang dilalui peserta nitilaku terdapat 20 Panggung Persatuan, sebagai representasi jumlah 18 Fakultas dan 2 Sekolah yang ada di UGM. Di Panggung Persatuan menampilkan 32 kesenian dari seluruh Indonesia dengan berbagai genre.

Sementera di Lapangan Pancasila UGM, berdiri lima Panggung Pancasila.


Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017