Jakarta (ANTARA News) - Tim-tim Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 mengapresiasi program pemeriksaan kesehatan ("medical check up") yang digelar oleh pihak IBL bekerja sama dengan Royal Sports Medicine Centre (RSMC) RS Royal Progress, Jakarta, Kamis.

Wakil Direktur Utama PT Indonesia Indonesia Sport Venture, perusahaan penaung klub Satria Muda Pertamina, Rony Gunawan menganggap pemeriksaan kesehatan itu positif karena tim bisa mengetahui riwayat cedera atlet.

"Kegiatan medical check up ini sangat positif, apalagi ini belum dilakukan kepada pemain asing di IBL musim lalu. Dari sini klub bisa mengetahui apakah pemain asing itu sedang bermasalah dengan kesehatannya atau tidak," ujar Rony di Royal Sports Medicine Centre (RSMC) RS Royal Progress, Jakarta, Kamis.

Selain itu, lanjut Rony, dari pemeriksaan juga bisa diketahui apakah pemain impor "small man" melebihi batas tinggi badan yang ditetapkan IBL atau tidak.

IBL sendiri mengatur bahwa pebola basket impor bertipe "small man" harus bertinggi badan maksimal 188 centimeter.

Senada dengan Rony Gunawan, manajer Pacific Caesar Surabaya Irsan Pribadi Susanto juga mengapresiasi pemeriksaan medis tersebut.

Menurut Irsan, kebijakan "medical check up" pemain impor tersebut merupakan sebuah kemajuan.

"Di musim lalu, kami tidak tahu pemain asing itu pernah atau sedang cedera. Kalau dilakukan medical check up seperti ini kami jadi tahu kondisi si pemain. Misalnya cedera, kami akan lakukan pengobatan. Kalau tidak bisa dipulihkan, tentuk akan kami ganti di sisa waktu yang ada," tutur dia.

13 Pemain

Pada hari ini, Kamis, pihak IBL bekerja sama dengan Royal Sports Medicine Centre (RSMC) RS Royal Progress melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 13 dari 20 pemain asing IBL Pertalite 2017-2018 yang sudah tiba di Indonesia.

Beberapa hal yang dipantau tim dokter RSMC dari pemain impor tersebut seperti postur, keadaan jantung, tekanan darah, darah dan kondisi otot.

"Hasil pemeriksaan akan keluar dalam tiga hari dan segera kami berikan kepada IBL," tutur salah satu anggota tim dokter RSMC IGM Febry Siswanto.

Tim dokter RSMC sendiri nantinya akan melakukan pemeriksaan kesehatan kedua untuk tujuh pemain asing yang belum tiba di Indonesia.

Dalam kesempatan sama, pihak IBL menegaskan bahwa sejatinya para pemain asing sudah diseleksi sebelum nama mereka masuk ke pilihan draft.

"Sudah ada seleksi oleh para agen sebelum mereka bisa dipilih. Namun, kalau seandainya mereka memang cedera dan tidak bisa bermain, sesuai perjanjian, mereka bisa dikembalikan dan diganti dengan pemain lain," kata General Manager IBL Rufiana.

Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017