Jombang (ANTARA News) - Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengadakan pengajian kilat selama Ramadhan 2017 dengan belasan kitab kuning.

"Pengajian Ramadhan sudah dimulai sejak Jumat (26/5) malam. Ada banyak kitab yang didalami khusus selama ramadhan," kata Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang Lukman di Jombang, Sabtu.

Ia mengatakan, kegiatan pengajian itu dimulai seharian penuh baik pagi, siang, maupun malam. Beberapa kitab yang dibahas, misalnya, kitab hadits shahih Bukhari Muslim.

"Kalau pengajian kitab Bukhari Muslim sudah dimulai sejak 16 hari lalu. Nanti kitab itu diharapkan juga tuntas di akhir Ramadhan, selesai pada 12 Juni," tuturnya.

Lukman juga mengatakan, yang memberi pengajian merupakan sejumlah kiai besar dari Pesantren Tebuireng, Jombang, misalnya, KH Habib Ahmad, KH Mustain Syafii, dan sejumlah kiai lainnya.

Ia juga menambahkan, khusus di Ramadhan 2017 ini, aktivitas atau kegiatan belajar mengajar di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, banyak diisi dengan pengajian. Pengajian tersebut sering disebut pengajian kilat, karena dilakukan selama sebulan saat ramadhan.

Santri baru juga belum masuk ke pondok. Mereka baru masuk sekitar pertengahan Juli 2017 setelah Ramadhan.

"Semua kegiatan di pondok selama ramadhan ini hanya diisi pengajian, sekolah juga masih libur. Ini bedanya dengan tahun sebelumnya, jadi tahun ini tidak ada santri baru, mereka masuk Syawal," ujarnya.

Walaupun kegiatan dikonsentrasikan untuk pengajian, ia mengatakan pengunjung yang ingin berziarah tetap dibolehkan. Mereka hanya tidak dibolehkan masuk di jam-jam tertentu, misalnya, menjelang magrib hingga shalah tarawih.

Namun, Lukman menyebut di awal-awal puasa, jumlah pengunjung ke makam untuk berziarah hanya sedikit. Biasanya, peziarah sudah mulai memadati lokasi makam pada malam-malam akhir ramadhan, yaitu di atas malam 15.

Di lokasi makam terdapat jenazah pendiri organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid, serta sejumlah tokoh lainnya.

(T.KR-DHS/C004)

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/ Asmaul Chusna
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017