Jakarta (ANTARA News) - Budayawan Emha Ainun Nadjib, yang pada Mei 2007 genap berusia 54 tahun, kembali akan menggelar 'Kenduri Cinta', demikian agenda seni dan budaya yang diperoleh dari TIM di Jakarta, Senin. Tema yang bakal diangkat Emha atau akrab disapa Cak Nun pada forum silaturahmi beragam kalangan masyarakat itu adalah "Menegakkan Cinta, Menuju Indonesia Mulia", berlangsung di Plaza TIM Jakarta, pada Jumat (11/5) malam. Dalam Kenduri Cinta, Cak Nun yang lahir di Jombang, Jatim, 27 Mei 1953, akan mengisi momentum Hari Kebangkitan Nasional. Kenduri Cinta yang telah beberapa tahun terakhir ini diadakan Cak Nun merupakan forum silaturahmi dan diskusi yang tidak hanya berisikan kesenian, juga mengedepankan segi kebudayaan, kemanusiaan lintas kultural. Konsep forum yang sangat terbuka serta nonpartisan bagi masyarakat dan kalangan apapun ini dalam dinamikanya akan memunculkan berbagai hal seperti makna religius, curahan hati, pendapat masyarakat, ide dan lainnya, tertuang dalam suasana dialog interaktif yang ringan, segar dan penuh kekeluargaan. Sementara itu, agenda pentas seni dan budaya yang diselenggarakan di TIM pada Mei 2007 adalah 'Lampion Sastra Senja', Jumat (11/5) bersama Sanggar Baru, berisi pembahasan dan pementasan karya-karya sastra, diskusi sastra dan lainnya yang diperuntukkan bagi kalangan umum. Pada Rabu-Kamis (16-17/5), Opera Theater Konnyakuza dari Jepang akan mempersembahkan pementasan "Pinokio" karya Carlo Collodi. Pementasan yang diselenggarakan dalam rangka Asia Tour 2007 itu akan menampilkan pemain opera dari Jepang seperti Okahara Mayumi, Imura Takao, Sato Toshiyuki, dan Tanaki Satomi, dengan iringan musik dari Kyogi Hagi. Pentas wayang kulit dengan lakon "Wahyu Tejaningrat" akan ditampilkan di TIM bersama dalang Ki Gunarto Gunotalijendro pada Jumat (18/5). "Wahyu Tejaningrat" adalah wahyu kepemimpinan yang akan diturunkan di dunia melalui Sang Hyang Pramesti Batoro Guru untuk menguji keberanian seorang calon pemimpin yang andal, dari sejumlah calon pemimpin, seperti Dewo Srani, Lesmono, Mondro Kumoro, dan Sombo Wisnu Broto. "Wahyu Tejaningrat" yang ditempatkan di hutan Pasetran Gondo Lumayit yang menakutkan akhirnya diperoleh oleh Raden Gatot Kaca yang kemudian menjadi raja di Negara Pringgondani. Sementara itu, pada Selasa (22/5) di Graha Bhakti Budaya, TIM, akan berlangsung pementasan tari hip hop yang menampilkan delapan orang penari dari Cie Pokemon Crew. Sedangkan "Tikungan Maut" karya Asrul Sani akan dipentaskan oleh Bara Teater di TIM pada Jumat (25/5). "Tikungan Maut" menceritakan berbagai kerusakan yang terhampar di masyarakat, tetapi tidak juga berbuah perubahan. Dalam kisah bergaya komedi satire ini, moral dilupakan, nurani hilang arti, dan rambu-rambu merupakan hiasan jalan belaka. Menutup agenda seni dan budaya pada bulan Mei akan dipentaskan tari ballet berjudul "Les Creatures`, pada Kamis (31/5), berkisah tentang kehadiran manusia di dunia, dengan arahan koreografer Thierry Malandain. (*)

Copyright © ANTARA 2007