Jakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan, seluruh penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, berjalan normal pascagempa berkekuatan 5,6 pada skala Richter, yang terjadi Senin malam (16/1).

"Saat ini landasan pacu dapat digunakan pesawat terbang untuk mendarat maupun lepas-landas, baik dari sisi selatan maupun dari sisi utara," kata Director of Operations & Engineering PT Angkasa Pura II (Persero), Djoko Murjatmodjo, di Jakarta, Selasa.

Adapun gempa yang terjadi kemarin malam membuat adanya lendutan di ujung landasan pacu 05, namun jauh dari titik pendaratan pesawat terbang sehingga landas pacu 05 tetap dapat digunakan untuk berangkat dan mendarat.

"Landas pacu di Bandara Internasional Kualanamu masih dapat digunakan meskipun pada awal landas pacu 05 terdapat lendutan atau semacam gelombang," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya tengah melakukan analisis serta inspeksi terkait hal itu, sedangkan lendutan akan diperbaiki sesegera mungkin.

Sementara itu GM Bandara Internasional Kualanamu, Iwan Krishadianto, mengatakan, penerbangan dari kemarin malam hingga hari ini berjalan normal.

"Kedatangan dan keberangkatan pesawat relatif berjalan sesuai jadwal sehingga operasional bandara secara umum berjalan lancar," jelasnya.

PT Angkasa Pura II (Persero) akan selalu memberikan informasi terkini terkait dengan operasional Bandara Internasional Kualanamu melalui akun media sosial di twitter @contacap2, facebook di akun Angkasa Pura II, instagram di akun angkasapura2, atau penumpang pesawat dapat menghubungi contact center di nomor 138.

Angkasa Pura II adalah BUMN di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat.

Saat ini Angkasa Pura II mengelola 13 bandara yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Banten), Halim Perdanakusuma (Jakarta), dan Kualanamu (Medan), Bandara Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Husein Sastranegara (Bandung).

Selanjutnya, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

Pewarta: Muhammad Rahman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017