separuh manusia yang berpendapatan besar, sangat terdidik dan sangat melek informasi, juga percaya bahwa sistem sudah tidak bekerja
Davos, Swiss (ANTARA News) - Kepercayaan kepada pemerintah, perusahaan dan media amblas selama tahun lalu menyusul hasil-hasil Pemilu dari mulai AS sampai Inggris dan Filipina yang semuanya menumbangkan kelompok kemapanan politik dan kalangan bisnis yang sedang dililit skandal.

Kebanyakan orang kini percaya sistem ekonomi dan politik telah mengecewakan mereka, demikian bunyi laporan Edelman Trust Barometer, yang dirilis Senin ini menjelang Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17-20 Januari.

"Ada perasaan bahwa sistem telah rusak," kata Richard Edelman, kepala perusahaan komunikasi pemasaran kepada Reuters.

"Statistik yang paling mengguncang dari keseluruhan studi ini adalah bahwa separuh manusia yang berpendapatan besar, sangat terdidik dan sangat melek informasi, juga percaya bahwa sistem sudah tidak bekerja," sambung dia.

Sekitar 3.000 pemimpin bisnis, politik dan intelektual bertemu pekan ini di Pegunungan Alpen, Swiss. Mereka kini merasa tidak bisa lagi merengkuh banyak pemilih dan pemimpin-pemimpin populis di seluruh dunia yang sudah tidak mempercayai elite.

Pemerintah dan media kini hanya dipercayai masing-masing oleh 41 dan 43 persen orang, dengan kepercayaan kepada perusahaan media massa turun tajam setelah setahun istilah post-truth
masuk dalam Oxford Dictionaries Word of the Year.

Kepercayaan kepada bisnis lebih tinggi pada 52 persen, namun sebenarnya turun akibat skandal-skandal, termasuk skandal uji emisi diesel Volkswagen dan suap yang melibatkan Samsung Electronics.

Kredibilitas para kepala eksekutif jatuh di setiap negara yang disurvei sampai mencapai terendah 18 persen di Jepang, sedangkan di Jerman mencapai 28 persen dan AS 38 persen.

Kepercayaan kepada pemerintah juga jatuh di 14 negara yang disurvei dengan Afrika Selatan di mana tamu reguler Davos, Presiden Jacob Zuma, dikritik karena korupsi, mencapai titik terbawah pada hanya 15 persen dukungan.

Sebaliknya Presiden China Xi Jinping yang akan menjadi presiden China pertama yang menghadiri Forum Davos, adalah yang paling tinggi tingkat kepercayaannya pada angka 76 persen.

Survei tahunan ini menyasar 33.000 orang di 28 negara yang berlangsung dari 13 Oktober sampai 16 November tahun lalu, demikian Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017