Pontianak, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Majelis Wilayah Korps Alumni HMI (KAHMI) Kalimantan Barat meminta aparat bertindak cepat menemukan pelaku pelemparan vihara di Singkawang yang diduga bom molotov dan menggali motif di balik itu.

"Apalagi Singkawang saat ini lagi melakukan proses tahapan pemilihan kepala daerah," kata Ketua Majelis Wilayah KAHMI Kalbar M. Yusuf di Pontianak, Selasa.

Namun, kata dia, apa pun motifnya, cara-cara kekerasan tidak bisa dibenarkan. "Apalagi berpotensi dapat mengganggu kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama dan etnis-etnis yang ada di Singkawang," tegas dia.

Ia menyampaikan duka terhadap korban pelemparan bom molotov di Samarinda. "Siapa pun pelakunya, aksi di gereja di Samarinda adalah tindakan keji dan tidak berperikemanusian apalagi sampai terjadinya korban anak-anak tak berdosa," ujar Yusuf.

Yusuf menilai aksi itu berpotensi merusak kerukunan dan kedamaian antarumat di sana. "Sebagai sesama orang Borneo dan atas nama Majelis Wilayah KAHMI Kalimantan Barat, mengutuk keras atas pristiwa pengeboman yg terjadi di Samarinda," ujar dia.

Senin dini hari lalu, sebuah vihara di Singkawang dilempari botol yang diduga bom molotov. Sehari sebelum itu, di Samarinda, anak-anak yang tengah bermain di halaman gereja dilempari oleh benda diduga bom.

Pewarta: Teguh Imam
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016